Saya tak pernah berpikir akan menjilat ludah sendiri, hingga akhirnya dengan berbagai peristiwa dan orang-orang baru melenturkan prinsip saya.
Itu adalah hari di bulan April tanggal 13, hari ulang tahun saya yang ke 22. Sudah cukup tua untuk merindukan hal-hal kecil yang menyenangkan seperti bolos tarwih hanya untuk main petasan atau bermain sepak bola di jalanan depan rumah dengan sendal sebagai dua sisi tiang gawangnya.
Sejak umur 18 tahun, saya memang tak pernah lagi menggembar-gemborkan ulang tahun apalagi merayakannya. Saya menutup semua informasi ulang tahun saya di sosial media. Saya paling hanya mengadakan syukuran dengan mentraktir kawan-kawan saya makan atau mengambil waktu sendiri untuk mengevaluasi peristiwa yang sudah saya lewati.
Bagi saya, merayakan ulang tahun itu tidak perlu-perlu amat dan jika merujuk pada agama, ulang tahun itu bukan fase bertambahnya umur, tapi justru berkurang. Jadi, untuk apa merayakan umur yang pelan-pelan berkurang?
Tepatnya hari rabu, ketika saya memacu motor menuju Telkom dalam rangka acara buka bersama teman-teman KKN tahun kemarin. Tidak lengkap, tapi cukup untuk menciptakan kehangatan bersama dalam cerita-cerita nostalgia yang di bawa ke meja itu. Tentu, kami bertukar kabar dan cerita terkini, sesekali menyinggung kejadian masa-masa KKN. Ada begitu banyak hal yang saya rindukan.
Setelah makan gorengan dan minum es buah, saya ijin ke toilet untuk buang air. Agak lama, hingga saat saya selesai dari toilet mereka sudah bergegas. Katanya mau bergeser ke Anjungan, tempat baru di daerah Kendari Beach. Saya cuma ngikut, meski pada kenyataannya, saya mendapat ajakan tarwih oleh pacar saya.
Pada akhirnya kami ke Anjungan. Kami agak berpisah-pisah dengan yang lain, hingga menimbulkan sedikit rasa kesal. Kami berkumpul, masuk ke dalam dan memarkirkan motor. Beberapa dari kami termasuk saya langsung berjalan ke area Anjungan. Tapi anehnya beberapa teman yang lain malah tak ikut. Beberapa saat kemudian, mereka menelpon agar kami kembali ke tempat parkir.
Kami kembali, meski pada saat itu saya mulai merasa bosan. Sebelum sampai ke tempat parkir, keadaan masih biasa saja. Dengan bersembunyi, mereka memberi kejutan seraya bernyanyi lagu happy birthday. Karena benar-benar tak sangka, saya melipir ke pinggir sangking saltingnya. Tidak tahu harus bersikap seperti apa meskipun itu adalah peristiwa yang natural.
Setelah ritual ulang tahun, kami melakukan sesi foto-foto seperti biasa. Sekadar untuk mengabadikan momen dan kebutuhan story. Setelah dari sana, saya menceritakan hal itu kepada pacar saya. Ia merespon dengan baik dan menganjurkan saya untuk menikmatinya. Tentu, saya menikmati bagaimana di keliling orang-orang baik dan menyenangkan.
Saya kemudian berpikir bahwa prinsip yang dulu saya pegang akhirnya goyah. Kemudian saya mencari-cari pembenaran, dan tidak menemukannya. Toh, itu ternyata bukan hal buruk juga. Sayapun masih mempunyai standar di area itu. Prinsip itu ternyata tidak goyah seperti bangunan yang akan runtuh, ia hanya seperti karet yang menjadi lentur.
Dua hari kemudian, saya mengajak pacar saya untuk bakar ikan di rumah kakaknya. Kebetulan ia sedang tinggal di sana sembari menyelesaikan kuliahnya. Tapi ia malah mengajak saya ke Konda, daerah Konsel untuk bakar-bakar di Rumah One, Mama dari Istri Kakaknya.
Perjalanan ke sana membutuhkan waktu hampir setengah jam perjalanan. Saya membawa beberapa ikan dan arang. Dengan bermodalkan ingatan pacar saya yang 3G, dan sedikit improvisasi dan insting Dora, kami akhirnya sampai. Tidak ada orang di rumah. Mereka semua ke Gereja untuk jumat agung. Setelah mendapat arahan, kami ke Gereja untuk mengambil kunci rumah.
Di rumah One, terdapat dua anjing peliharaan. Sejak pertama kali datang, anjing-anjing itu cukup bersahabat. Kami masuk ke rumah, mengerjakan ikan yang saya bawa. Sementara pacar saya mengerjakan hal lain di dapur, saya membersihkan sisik dan isi perut ikan di samping rumah. Tidak begitu membosankan karena ditemani anjing-anjing peliharaan One.Sebelum waktu berbuka puasa, pacar saya pergi membeli es buah sementara saya masih berkutat dengan ikan-ikan yang akan kami bakar. Setelah berbuka puasa, saya memberi aba-aba agar api segera dinyalakan. Setelah menghubungi kakaknya, kami menyalakan api di depan rumah. Menyalakan api itu gampang-gampang susah. Tapi persoalan bakar-membakar, sejak kecil saya memang menyenanginya.
Beberapa saat setelah ikan naik di pembakaran, seorang lelaki datang yang akhirnya saya tahu adalah keluarga. Membakar ikan dengan ukuran yang cukup besar itu memiliki kesulitan tersendiri. Api tidak boleh besar agar kulit ikan tidak hangus sedangkan isinya belum masak. Kemudian ikan harus dibelah dua agar bagian tengah ikan juga matang.
Hampir pukul 9 ketika rombongan dari Gereja pulang. Beberapa orang menyiapkan makanan sembari menunggu ikan bakar selesai. Kemudian mereka berkumpul di depan rumah sambil bercanda. Saya ikut dalam kehangatan itu dan merasa benar-benar bahagia bisa menjadi bagian dari mereka. Setelah ikan masak, kami semua menunggu panggilan sementara tempat makan sedang dipersiapkan.
Setelah siap, One memanggil kami masuk. Tapi oleh Putri, anak pertama dari kakak pacar saya menghalangi jalan masuk. Katanya,"dilarang masuk dulu.". Sebenarnya, saya sudah mulai curiga tapi tidak begitu ambil pusing. Saya masuk ke ruang, dan secara tiba-tiba tepuk tangan dan nyanyian selamat ulang tahun dinyanyikan oleh seisi rumah.
Jujur, saya benar-benar tak tahu harus bersikap seperti apa. Saya tak ingin terlihat palsu, tapi saya mengapresiasi kejutan dari mereka. Berada di tengah-tengah mereka saja adalah bagian terbaik dihari ulang tahun saya, apalagi dengan kejutan semacam ini. Saya benar-benar terharu namun hati saya menolak untuk mengeluarkan ekspresi dan sikap yang tidak perlu.
Setelah meniup lilin, kami makan bersama dengan alas daun pisang. Kami menikmati ikan bakar jenis kakap dan tapi-tapi itu. Setelah makan, saya beranjak ke teras bersama beberapa orang termasuk kakak pacar saya untuk merokok. Putri lalu datang memanggil. Saya lalu ke dapur dan menemani pacar saya yang sedang mencuci piring.
Sembari mencuci piring, kami bercerita ringan tentang banyak hal. Kemudian merencanakan ijin dan perjalanan pulang. Di ruang tamu, saya dianjurkan tidur dan sahur di sana tapi ada hal yang harus saya kerjakan besok pagi. Setelah berunding, kami akhirnya pulang. Konsekuensinya, pacar saya tidur sendiri di rumah kakaknya.
Beberapa hari kemudian, saya mengajak kawan-kawan saya buka bersama. Saya menyimpan beberapa ikan yang saya bawa ke Konda waktu lalu. Di rumah Iskar, kami membakar ikan untuk buka puasa. Tahir ijin pulang sebentar untuk menjemput Mamanya sementara saya dan Adit pergi ke warung membeli sambal kacang.
Iskar datang membawa ikan yang sudah dibakarnya, namun Tahir belum juga datang kembali. Setelah Tahir datang, kami menyantap sajian ikan bakar dengan nasi hangat, sayur, dan sambal kacang. Sejujurnya, hal seperti ini bisa saja dilakukan setiap saat. Bagian terpentingnya bukan semeriah apa, tapi bersama siapa.Saya bersyukur punya keluarga yang tidak terlalu mengekang gerak saya, punya kawan-kawan yang menyenangkan dan punya gaya humor yang cocok, dan mempunyai pacar dengan pola pikir yang unik dan lucu. Saya senang bagaimana ia memberi batas-batas pada apa yang saya lakukan sehingga tak lagi urakan seperti dulu.
Umur di tahun ini sangat menyenangkan dan menggembirakan. Saya menikmati bahkan sampai ke hal-hal terkecilnya. Mungkin karena itu juga saya mulai jarang update blog lagi, sampai tak sadar sudah mau lebaran. Tentu ada kerinduan tersendiri, tapi mau bagaimana lagi, waktu saya banyak digunakan untuk hal lain saat ini.
Misalnya tanggal 21 kemarin, ketika pacar saya minta ditemani belanja. Katanya mau beli tas, tapi tidak tau juga untuk siapa. Saat saya tanya, jawabannya tak begitu jelas. Kesana-kemari, ia tidak mendapat tas yang ia inginkan. Ia beralih dari tas ke baju. Ia meminta pendapat saya soal selera baju yang akan ia beli. Kebetulan, baju yang ingin ia beli untuk laki-laki.
Sejujurnya, selera saya tidak begitu bagus. Tapi saya mencoba untuk tetap memberikan pilihan. Pilihan sudah ada, kami ke meja kasir untuk membayar. Sudah hampir buka puasa dan ia bertanya apakah saya suka makan Mokko. Saya sendiri makan apa saja, tapi saat ini ada ajakan bukber. Saya mengajaknya untuk gabung dan ia adalah perempuan yang simpel meskipun sedikit keras kepala.
Setelah bukber, kami singgah untuk makan di salah satu warung dekat rumah kakaknya. Setelah ngantar pulang, saya membuka jok motor untuk memberi baju yang ia beli. Dia berjalan pergi, tanpa menoleh, dan mengatakan baju itu untuk saya. Tidak tahu dalam rangka apa, tapi sepertinya hadiah ulang tahun saya kemarin.
Malam itu, saya merasa menjadi laki-laki paling spesial. Sepanjang jalan, saya mengingat bagaimana dia tidak memberi tahu saya ingin membelikan baju. Padahal, saya sudah sempat bilang ke dia untuk tidak perlu membelikan apa-apa. Saya cuma butuh dia dan itu sudah lebih dari cukup.
Rahul! Lama sekali nggak mendengar cerita dari Rahul. Senang sekali membaca tulisan ini karena begitu banyak kebahagiaan dalam sebuah postingan ini 😁. Akhirnyaaa Rahul punya pacar juga hahaha. Sebuah kabar bahagia yang udah ditunggu-tunggu oleh khalayak tentunya 😆. Semoga langgeng ya, Rahul!
ReplyDeleteDan karena Rahul nggak suka diucapkan selamat ulangtahun, izinkan aku untuk mengucapkan doa agar hidup Rahul selalu diberi kemudahan dan kebahagiaan 😁. Amiiin.
Begitulah kak Lia, ada begitu banyak hal yang membuat saya jarang update blog lagi. Tak bisa dimungkiri juga kalo saya ingin memberi jarak terhadap schedule rutin blog ini. Terdengar seperti pembelaan dari rasa malas saja. Hahaha.
DeleteTerimakasih doanya kak Lia. Harapan yang sama untuk kak Lia dan keluarga
Wah wah tulisan baru yang penuh bunga-bunga, setuju nih sama Lia. Aku tetap doakan Mas Rahul di usia yang baru semoga semakin sehat dan apa yang dicita-citakan bisa tercapai ya. And of course, congratulation for your relationship! ✨ Duh, cerita paragraf akhirnya tuh manis banget, sih. Mau sok cuek tapi hepi juga ya, Mas 😂
ReplyDeleteAwalnya saya tidak mau update dulu dalam waktu dekat. Tapi rasanya peristiwa kemarin perlu diabadikan dalam bentuk tulisan.
DeleteMaunya sih begitu biar tetap cool. Tapi saya juga manusia yang perasaanny masih berfungsi dengan baik. Hahaha.
Terimakasih kak Jane. Harapan yang sama juga untuk kak Jane dan keluarga
Rahullllll, akhirnya ada cerita baru lagi dann aku baru nyadar soal cerita pacar, finally, salam kenal buat si pacar ya
ReplyDeletesamaan kayak aku nih, semua settingan tanggal di sosmed aku matiin, dan hanya beberapa temen tertentu yang masih hapal tanggal lahir aku.
dan bulan lahir kita samaan, wahh aries ya.
baideweiii selamat ulang tahun, panjang umur, sukses terus yak
Akan saya sampaikan kak Ainun. Sebenarnya sudah kangen juga ngisi blog ini, kebetulan peristiwa kemarin itu keren dan saya rasa perlu untuk ditulis. Jadilah tulisan ini.
DeleteTerimakasih doanya kak Ainun. Hidup Aries! Hidup Virgo! Hidup Capricorn!
Mas Rahul akhirnya nongol juga! Selamat ulang tahun~ Semoga sehat selalu, rezeki lancar, dan dimudahkan segala urusan. Semoga langgeng dengan mba pacar juga~ Teman-teman blogger nih banyak ugha ternyata yang lahir bulan April. xD
ReplyDeleteIya, kemarin sibuk ngurus dunia nyata. Sampai lupa punya blog. Kangen juga. Alhamdulillah masih ada yang baca. Terimakasih juga doanya kak Endah. Doa yang sama untuk kak Endah dan keluarga
DeleteMas Rahul, ternyata kita sama2 Aries 😁 Aku pun jg gt, mungkin krna umurz gs mau gembor2 ulang tahun, ga masukin tgl ultah di sosmed juga. Tp klo ada perhatian dr temen2 n keluarga, aky anggap itu bentuk perhatian yg luar biasa 😊
ReplyDeleteSelamat ulang tahun yaa Mas Rahul. Sukses dan bahagia selalu. Semoga hari2 yg dilalui semakin ceria dan bahagia 😊 Oiya, maaf lahir batin jg ya Mas rahul. Maafkan kalau selama berinterkasi ada sikap2 aku yg td pd tempatnya. Selamat lebaran yaaa 🔥🔥
Terimakasih doanya kak Thessa. Doa dan harapan yang sama juga untuk kak Thessa. Ah iya, maaf lahir batin juga kak Thessa. Sayapun juga demikian, maaf jika ada kata atau perbuatan yang ngga enak.
DeleteWah, iya, ternyata banyak juga yang Aries. Keren. Yap, sekalipun sudah tidak lagi merayakan, dapat ucapan dan doa dari keluarga dan teman terdekat itu bikin bahagia juga.