zsnr95ICNj2jnPcreqY9KBInEVewSAnK0XjnluSi

Bacaan Dewasa dan Buku Rusak yang Masih Disimpan (Bersama Thessalivia)

Selamat datang di episod perdana dari serial Perspektif Majemuk, sebuah serial pos yang akan membahas beragam topik dari perspektif orang-orang yang saya kenal. Dalam pos perdana ini, saya mau memperkenalkan sedikit tentang Perspektif Majemuk dan kolaborator pertama dalam serial ini.

Perspektif Majemuk lahir dari kontemplasi saya disuatu malam tentang pemikiran saya selama ini. Tahun kemarin, saya banyak berpendapat tentang suatu hal. Saya juga membuat tulisan khusus bahwa orang bebas untuk menyanggah opini saya. Tidak masalah. Itu hal yang saya inginkan untuk mencapai dua hal: memperkaya perspektif dan menjaga pemikiran dari kekangan bias sendiri.

Tahun ini saya akan melanjutkan tujuan saya tapi dengan cara yang berbeda. Ketimbang beropini sendiri, berpendapat sendiri, kenapa saya tidak mengundang teman-teman yang saya kenal untuk memberikan pandangan mereka. Tentunya saya kurasi dari ketertarikan mereka pada topik yang akan saya angkat. Misalnya, pada topik ini membahas tentang buku, saya tentu saja mencari orang yang punya ketertarikan dengan buku. 

Maka dari itu, kolaborator pertama dari serial ini adalah kak Thessa dari blog My Wonderful Book Life. Dari nama blognya saja, sudah kelihatan ketertarikan kak Thessa dengan buku. Saya melihat kak Thessa sebagai orang yang senang dengan pembahasan mengenai buku. Diblognya sendiri, kak Thessa banyak mengulas buku, memberi tips menulis, dan berbagi buku. 

Bacaan Dewasa dan Buku Rusak yang Masih Disimpan (Bersama Thessalivia)
Kalau ada yang bisa saya lebih saya kagumi, itu adalah bagaimana kolaborator pertama saya adalah penulis buku. Kak Thessa sudah menulis dua buku. Buku pertama adalah antologi cerpen bertajuk The Moon and the Darkest Night dan buku kedua adalah Nikah Muda. Saya membaca beberapa pengalaman membaca teman-teman yang sudah membaca Nikah Muda. Sejauh ini, ulasannya bagus dan keren semua meski saya sendiri belum membacanya. Ha ha ha.

Mungkin cukup untuk perkenalannya, berikutnya adalah sesi pembahasan. Jadi, saya meminta kolaborator untuk memberi saya lima pertanyaan personal mengenai buku. Saat teman-teman sudah mengirim jawaban, saya akan meminta mereka untuk menjawab juga. Inilah lima pertanyaan dari kak Thessa yang akan dijawab oleh saya dan kak Thessa sendiri. 

*kolom biru: jawaban saya
*kolom merah: jawaban kak Thessa 

Buku apa yang pertama kali dibeli pake uang sendiri?

Kalau buku komik mini seharga dua ribuan termasuk buku, sepertinya itu adalah buku pertama yang saya beli sendiri. Saat SD, saya punya kebiasaan menyisihkan uang jajan untuk membeli komik di depan sekolah. Ceritanya formulatif, tentang pasangan yang datang ke suatu tempat kemudian diganggu makhluk halus dan ditutup dengan pertolongan seorang ustad, atau pemuka agama. 

Meski punya cerita yang hampir sama, saya mengoleksi komik tersebut cukup banyak. Bahkan ada kalanya saya rela pulang ke rumah saat bel istirahat untuk makan agar uang jajan bisa dialihkan untuk membeli komik tersebut. Koleksinya sampai satu kantung kresek penuh. Saya tidak tahu komik-komik itu ke mana. Mungkin hanyut saat banjir atau habis dimakan rayap. 

Kalau buku komik itu tidak termasuk buku, artinya buku pertama yang saya beli menggunakan uang sendiri adalah Marmut Merah Jambu karya Raditya Dika. Itu saya beli saat SMP karena diracuni teman saya yang beberapa hari sebelumnya membeli Manusia Setengah Salmon.

Buku Harry Potter yang pertama, waktu SMP. Beli dari uang yang didapat dari salam tempel lebaran. Kalau ga salah harganya ga nyampe 50ribuan, dan itu termasuk mahal dikantong waktu itu. Hehehe.. Beli bukunya nitip sama tetangga yang pulang dari Jakarta, karena di tempat tinggal dulu ga ada Gramedia.

Buku apa yang paling tebal yang sekarang ada di rumah?

Buku paling tebal yang saya beli adakah Kura-Kura Berjanggut karya Azhari Aiyub. Hampir 1000 halaman. Setau saya, itu novel paling tebal dari penulis Indonesia. Koreksi jika saya salah. Saya belum selesai membacanya. Waktu itu sudah hampir sekitar 300an halaman. Tapi fokus saya teralihkan dan berakhir  dengan tidak melanjutkan, padahal ceritanya bagus. Mengingatkan saya dengan novel Raden Mandasia karya Yusi Avianto Pareanom.

Buku Musashi karya Eiji Yoshikawa setebal 1247 halaman. Saya belum baca, karena ini sebenarnya punya Bapak mertua yang dikasi ke suami. Hehehe.. Keder duluan liat halamannya.

Ada buku perpustakaan yang sampai sekarang ada di rumah dan belum dikembalikan? Sudah berapa lama? Kalau ngga ada, yang minjem dari teman tapi sampai sekarang belum dikembalikan ada ngga?

Salah satu prinsip yang saya pegang adalah saya tidak mau mengutang dan diutangi. Selain karena ngga enak pas nagih, itu juga berpeluang merusak hubungan. Makanya, saya tidak pernah meminjam buku kepada teman sekalipun banyak yang minta pinjam buku ke saya

Kalau buku perpustakaan yang ada di rumah sepertinya ada dan belum saya kembalikan. Buku itu adalah Psikologi Keluarga karya Drs. Save M. Dagun. Waktu itu saya sedang riset untuk sebuah tulisan cerita, dan saya mesti memperpanjang masa peminjaman sampai kurang lebih 4 kali. Suatu waktu, saya kelupaan dan berakhir tidak mengembalikannya. Buku itu sudah bersama saya sejak tahun 2019 kira-kira. Saya berencana akan mengembalikannya meski tidak sekarang.

Di rumah sekarang ga ada. Tapi kayaknya di rumah Mama di kampung sempet ada, buku perpus Pemda yang lupa dibalikin waktu kecil. Hehehe.. Tapi lupa juga yang mana.

Buku apa yang pernah Mas Rahul baca pas masih kecil, tapi pas baca kaget ternyata itu harusnya bacaan dewasa? 😁 Entah terlalu sadis, atau ada kontek senonoh, atau apapun yang membuat buku itu belum cocok untuk anak di bawah umur

Saya tidak tau judul yang mana, tapi itu dari penulis yang dari kecil sampai sekarang saya kagumi. Itu adalah novel dari Enny Arrow, penulis erotis Indonesia yang terkenal pada masanya. Meski tidak lahir dijaman saat Enny Arrow banyak dibaca, tapi saya beruntung bisa berkenalan dengan Enny Arrow lewat seorang teman.

Pertemuannya memang di tempat yang tidak terlalu cocok; tempat pengajian. Waktu itu seorang teman pengajian yang lebih tua dari saya membawa sebuah novel yang ia sembunyikan untuk kami baca di belakang saat teman-teman sedang maju satu persatu untuk diajari ngaji. Novel itu ia ambil secara diam-diam dari rumahnya.

Saat itu, saya tidak terlalu mengerti. Saya yang gemar cerita hanya senang melihat ada buku yang kami baca secara diam-diam agar tidak ketahuan guru pengajian kami. Itu adalah momen baca buku paling menegangkan. Mungkin mirip dengan cerita orang yang baca buku Pram pada masa Orde Baru. 

Sekarang, saya menyadari bahwa itu adalah bacaan yang belum pantas untuk anak sesuai saya waktu itu. Tapi jika mesti memutar waktu, saya akan mengulangi hal yang sama. Karena saya tidak tahu lagi akan berkenalan dengan Enny Arrow jika bukan dari teman saya.

Waktu SMP saya pernah baca buku yang dipinjam di perpus sekolah, judulnya Namaku Hiroko karya NH Dini. Ini sebenarnya menurut saya tidak cocok buat anak-anak karena banyak adegan dewasanya. Hehehe.. Saya menyayangkan tidak ada sortir dari guru untuk buku2 di perpustakaan sekolah, curiganya juga mereka belum pada baca. Karena yg berminat ke perpus itu dikiit banget.

Adakah di rumah buku yang kondisinya udah menyedihkan tapi masih disimpan? Robek-robek, atau keriting kena air, atau udah bolong kena rayap? Jangan lupa posting fotonya juga ya

Saya tidak punya buku yang benar-benar rusak. Paling hanya buku yang sampulnya robek karena tertindis pas lagi tidur, itu buku Kambing Jantan karya Raditya Dika. Tapi jika ada buku yang kondisinya tidak baik tapi masih saya simpan, itu adalah Al-Qur'an pertama saya. Dengan Al-Qur'an itu, saya bisa tamat dua kali dan banyak menghapal surah-surah pendek. 

Bacaan Dewasa dan Buku Rusak yang Masih Disimpan (Bersama Thessalivia)

Saya tidak agamis, tapi saya punya didikan yang cukup tentang agama sewaktu kecil. Meski pada akhirnya seperti yang teman-teman lihat, saya cukup bandel juga. Baca novel erotis saat di pengajian, salah satunya. Tapi itu adalah masa lalu, kata Pidi Baiq. Tidak perlu menghakimi dengan keadaan dimasa sekarang.

Kurang lebih 3 tahun yang lalu, beberapa box buku saya dimakan rayap.  Itu ada puluhan buku, dan sedihnya lagi itu adalah buku-buku yang saya beli saat sekolah dan kuliah, dengan bersusah payah menyisihkan uang jajan. Saya nangis sejadi2nya waktu itu. Sekarang saya masih menyimpan beberapa buku yang sebenarnya udah sedikit bolong, tapi sayang untuk di buang. Ada Narnia series dan Golden Compass series.

Bacaan Dewasa dan Buku Rusak yang Masih Disimpan (Bersama Thessalivia)


Selain dari lima pertanyaan yang kami jawab sama-sama, saya juga kepikiran untuk memasukkan lima judul buku dari masing-masing kolaborator, termasuk kak Thessa. Waktu itu saya minta acuan dari daftar buku yang mereka pilih adalah hal yang personal, bukan karena bagus atau populer. Hal ini saya lakukan untuk mengapresiasi, istilahnya, sumber dari perspektif teman-teman. 

5 Buku Favorit Kak Thessa

Bacaan Dewasa dan Buku Rusak yang Masih Disimpan (Bersama Thessalivia)

Sebenarnya dari lima buku itu, kak Thessa memilih tiga serial buku; Harry Potter series, Darren Shan series, dan Hunger Games series karena kesulitan dalam memilih lima judul. Tapi dari tiga serial buku itu, saya masukkan tiga judul pertama dari masing-masing serial.


Siapakah kolaborator yang ingin teman-teman dengar perspektifnya? Untuk episod selanjutnya akan tayang diakhir bulan. Cluenya, the girl with the recorder mind. Saya pikir, clue kali ini tidak akan mudah untuk ditebak. Jadi, ada voucher OVO 50 ribu rupiah untuk yang beruntung dan berhasil menebak. Tenggat waktunya sampai dengan tanggal 20 Januari 2021.

Related Posts

45 comments

  1. Waah udah tayaaaang 😍😍 Aku lngsng buru2 ke sini begitu Mas Rahul kabarin postingannya udah tayang. Buat liat jawaban Mas Rahul sama pertanyaan2 aku. Hehehe..
    Trus jd inget waktu SD aku jg sering baca komik tipis2 juga, tp cerita orang2 di neraka, yg ada gambarnya orang2 di neraka kena api panas gt 😆😆 Lumayan nighmare buat anak2 pas baca. Trus aku baru tau dong buku kurakura berjanggut. Pas td searching memang tebel bgd dan ratingnya baguus..

    Wah pas pengajian malah baca novel Enny Arrow.. Setiap orang memang pasti pernah bandel pd waktunya 😆😆

    At the end, makasiii banyaak ya Mas rahul udah nawarin kolabs yg seru bangeet ini yaaa.. Sukses selalu mas rahul 😊😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih kembali kak Thessa. Semoga senang dengan kolaborasi ini 😁

      Komik-komik jaman SD yang saya baca juga seperti itu kak Thessa. Gambaran betapa indahnya Sorga dan kejamnya Neraka. Tapi makin ke sini, makin jarang baca komik.

      Kura-Kura Berjanggut memang bagus. Kalo ada duit lebih, bolehlah disisihin untuk beli. Saya rencananya mau lanjut baca buku ini tahun ini. Mudah-mudahan terlaksana. Aamiin.

      Delete
  2. Segmen yang menarik banget, Rahul! Serius saya excited banget bacanya😍👏🏻 Berasa lagi baca-baca majalah waktu SD dulu yang isinya wawancara artis gitu, wk.

    Yang pasti saya bakalan tunggu-tunggu episode berikutnya sih, Rahul, siapapun kolaboratornya😺. Karena untuk tebakannya, jujur saya nggak ada clue di kepala😆 so pasti ini seseorang yang kaya akan perspektif ya di blog?😁

    Semoga lancar terus label terbarunya ini, Rahul! Semangat💪🏻✨

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Terimakasih doanya Aina. Terimakasih juga dengan apresiasinya. Ada banyak hal yang saya adaptasi diluar dari format postingan blog saya. Bikin saya makin excited untuk menggarap 😁

      Untuk kolaborator berikutnya, saya baru kenal beliau beberapa bulan tapi tulisan-tulisannya soal buku saya suka. Soal cluenya, itu adalah penggalan dari nama blognya. Mudah-mudahan agak membantu 😄

      Terimakasih sekali lagi, Aina 😁

      Delete
  3. Waaaaa akhirnya tayang juga nih episode perdananya Rahul bersama Mba Thessa. Pas lagi baca langsung kepikiran masih ada gak ya buku perpustakaan di rumah 🙈 Dulu sempet ada tuh kelupaan dibalikin karena aku terlanjur ngekos ke Jogja tapi pas liburan tahun kesekian akhirnya dibalikin karena saat inspeksi rak buku (oleh ortu) malah nemuin buku perpus komplek dan akhirnya dibalikin deh 😆

    Sepertinya yang ada malah buku perpus pinjaman Ayah, karena pernah nemu buku Agatha Christie tuh dengan label perpus tapi udah gatau perpus mana soalnya Ayah dulu juga pindah2 tempat tinggal. Kayaknya masih ada deh tuh buku 🤣

    Gak sabar banget nih nunggu lanjutan yang lainnya 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, biasanya ngga ngembaliin itu cuma ada dua alasan. Pertama, yah memang disengaja ngga mau dibalikin dan kedua yah karena lupa. Saya aja baru ingat pas jawab pertanyaan kak Thessa. Ha ha ha.

      Oh, Ayah kak Tika pembaca Agatha Christie juga yah? Keren! Saya baru mau kenalan dengan Agatha Christie tahun ini. Mudah-mudahan lancar.

      Episod berikutnya akan tayang akhir bulan. Saya aja udah excited nih 😁

      Delete
  4. Waaah episode perdana sudah tayang! Selamat Mas Rahul!

    Saya suka banget nih sama format kolaborasinya. Bener kata Awl, serasa baca interview artis di majalah gitu 😂 pertanyaan yang diberikan Mba Thessa juga menarik! Saya ngakak dong baca perkenalan Mas Rahul dengan karya Enny Arrow, mana pas kelas pengajian 🤣

    Melalui kolaborasi gini saya jadi mendapat referensi yang beragam. Dan terlihat jelas sekali memang kecintaan Mba Thessa dengan genre fantasi 🤭

    Saya gatel ingin jawab pertanyaan tentang kondisi buku yang menyedihkan. Kebetulan jawaban saya serupa dengan Mas Rahul, buku tersebut adalah Alkitab bergambar milik saya dan adik yang dibelikan Mama waktu kecil. Sayang sekali Alkitab tersebut menjadi korban banjir 2x di Jakarta sehingga kondisinya sangat menyedihkan 😢

    Clue untuk narasumber berikutnya jujur saya no idea wkwkwk a girl with recorder mind? 🤔 Maksudnya daya ingatnya kuat gitu ya?

    Sukses terusss untuk kolaborasinya ini, Mas Rahul. Mantul 👍🏼

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah kalo kak Jane dapat manfaat 😁

      Saya memang mendesain agar format kolaborasi ini agak berbeda dengan pos saya diblog ini. Saya mencoba menerapkan format diluar dari format pos saya biasanya. Alhamdulillah kalo suka.

      Saya pas ingat lagi juga ketawa sendiri kak Jane. Itu memang pengalaman yang cukup lucu. Baca novel Enny Arrow tapi di pengajian. Premisnya saja sudah buat saya senyum 😁 Kayaknya akan saya ceritakan dalam tulisan berbeda.

      Semua orang punya cara masing-masing untuk merasa dekat dengan Tuhannya. Saya rasa, pas proses belajar ngaji, itu adalah hubungan yang benar-benar personal saya dengan Tuhan. Al-Qur'an itu jadi perantara saya dengan-Nya. Mungkin itu juga yang kak Jane alami.

      Ha ha ha. Kayaknya saking mudahnya clue kemarin, clue kali ini kelewat sulit dan ambigu 😆 Jadi itu semacam penggalangan yang saya comot dari jargon blog beliau. Hanya syaa modifikasi agar tidak terkesan frontal 😁

      Terimakasih kak Jane. Sukses juga untuk projek yang kak Jane buat 😁

      Delete
    2. Okay, sepertinya saya tahu deh soal girl with a recorder mind. Saya iseng jawab aja yaa. Kayaknya sih Nisa yaa, aka yang punya blog Halo Reka 😜

      Delete
    3. Ah iyaaaa rekaman pikiran yaa, mbak Jane?😆

      Woohooo so excited!!

      Delete
    4. @Jane: oke, jawabannya saya keep yah 😁

      Delete
    5. @Just Awl: saya tidak yakin tapi mari kita lihat nanti 😅

      Delete
  5. Wow mbak Thessa kolaborasi sama mas Rahul, cocok ya soalnya sama sama hobi buku.

    Kalo ngga salah buku yang tipis waktu mas Rahul kecil itu mungkin komik Tatang S kali ya, tapi kalo lihat kok sepertinya bukan, komik Tatang S kebanyakan cerita tentang Petruk Gareng Bagong dan Semar, sedangkan buku kecil yang mas Rahul baca tentang pasangan yang diganggu makhluk halus.

    Kalo buku perpustakaan memang kayak nya jarang di sortir, karena yang pergi ke perpustakaan ya memang jarang, hanya anak yang gemar baca saja yang kesana.

    Soal buku yang rusak, dulu aku punya Al-Qur'an yang sampulnya sudah ngga ada malah, dapat dari kakek saya, cuma sekarang sudah hilang entah kemana.

    Tebakan saya, kolaborator selanjutnya adalah mbak Lia.😀

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya ngga bisa dibilang hobi buku. Cuma senang pembahasan soal buku. Kebetulan kak Thessa yang jadi kolaborator karena saya lihat kak Thessa punya cukup referensi dan perspektif yang menarik, Mas Agus 😁

      Tatang S itu saya tau. Tapi bukan dia. Komik yang saya baca tipisnya cuma 10-an halaman. Tidak ada penulis dan komikus yang tertera dicover depan seingat saya. Kayaknya komik yang dibuat khusus dan independen 😁

      Al-Qur'an pertama saya itu kalo dilihat detil sebenarnya sampulnya sudah terlepas. Hanya saya satukan menggunakan lakban transparan ☹️

      --

      Jawabannya saya keep, Mas Agus 😄

      Delete
    2. Oh senang membahas buku, beda memang dengan hobi biarpun agak mirip.

      Oh itu komik independen ya, seingatku sih selain komik Tatang S memang ada komik lain tapi aku juga ngga tahu siapa pengarangnya. Mungkin sengaja tidak dikasih nama karena ngga mau terkenal kali ya

      Delete
    3. Ada banyak seniman tahun segitu. Tapi komik ini kayaknya buatan seniman jalan yang kalo istilah kerennya semacam ghost writer

      Delete
  6. Ah aku paliiiiing suka kalo udah menyngkut soal buku :D. Harta Karun itu.. tapi utk pertanyaan buku pertama yg dibeli dr uang sendiri, kayaknya aku ga bakal bisa inget, Krn ga pernah merhatiin juga. Tapi yg pasti aku masih inget novel pertama yg aku baca pas SD kls 1, dan bukunya kado dari temen sekolah, novel lima sekawan yg edisi Prancis, harta Karun Rockwell judulnya. Masih ada sampe skr :).

    Aku tuh prnh denger nama ennie Arrow, tapi blm prnh baca bukunya sampe skr :p. Nah kalo buku yg aku baca saat umur blm cukup dan ternyata buku dewasa itu aku inget, novel Wiro sableng hahahahahaha. Walo itu buku silat tp kan banyak adegan erotis :p. Dulu mama yg suka baca :p. Mana aku tau isinya begitu hahahaha.

    Eh, ini kok aku ga bisa nebak kuisnya yaaaa. Girl with recorder mind ??? Hmmmm... Tadinya lgs kepikiran Lia sih, tapi feelingku ngerasa bukan, apalagi Krn Rahul bilang susah ketebak :p.

    Apa mba Eya yaaa.... Nebak dulu yg penting hahahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Novel Lima Sekawan memang penanda jaman. Saya yang tidak lahir dijaman Lima Sekawan, tau kalo pembaca Lima Sekawan lama mayoritas sudah menikah 😁

      Saya juga pembaca Wiro Sableng. Waktu itu juga saya baca pas masih SD. Beli di Toko Buku karena pada masa itu keranjingan baca cerita 😆

      Iya kak Fanny, cluenya kelewat sulit kayaknya 😅 Tapi yang bisa saya bilang, itu penggalan dari blog beliau. Semoga membantu 😁

      Jawabannya saya keep dulu kak Fanny. Pengumumannya akan ada diepisod berikutnya 😁

      Delete
  7. Pertama-tama mau ucapkan selamat untuk mas Rahul dan mba Thessa atas kolaborasinya yang ruarrrrr biasa 😍 Jadi tau beberapa hal yang saya nggak tau soal mba Thessa dan mas Rahul sebelumnya, especially perihal buku *ahem* yang dibaca saat pengajian, yang mana kayaknya belum pernah mas Rahul bahas di post terpisah *mungkin bisa dibahas lebih detail mas* 😆 Wk.

    Terus teruuuus, habis lihat foto buku rusaknya mba Thessa, saya jadi salfok sama tumpukan buku satu set di belakangnya. Kalau dilihat-lihat sepertinya mba Thessa punya banyak buku yang dibeli dalam bentuk set, ya? 😁 Seru bingits hihihihi, dulu saya punya keinginan begitu, meski yang akhirnya jadi kenyataan hanya punya set Lima Sekawan dan komik Miiko hahaha.

    Dan saya awalnya mengira buku pertama yang mas Rahul beli adalah buku Dilan, ternyata tebakan saya meleset, jawaban yang tepat justru Marmut Merah Jambu-nya Dika 😂 Well, seru deh baca topik di atas, jadi nggak sabar mau tau kolab berikutnya dengan siapa 😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih apresiasinya kak Eno. Tujuan saya alhamdulillah bisa berjalan dengan baik. Saya memang belum pernah menceritakan hal itu, saya juga kepikiran untuk menceritakan pada pos terpisah 😁

      Iya yah, kak Thessa itu punya banyak set buku. Yang dimasukkan ke daftar favorit saja tiga diantaranya masing-masuk satu set buku 😆

      Buku Dilan itu bukan yang pertama. Malah sudah jauh ketika saya sudah membeli banyak buku. Mungkin kak Eno penasaran karena saya sering membahasnya. Akan saya jelaskan pada Perspektif Majemuk yang akan datang, salah satu kolaborator juga menanyakan hal itu 😁

      Untuk episod berikurnya akan tayang akhir bulan. Stay tune kak Eno 😁

      Delete
  8. Waah aku suka nih formatnya Rahul! Sependapat sama Awl, berasa kayak waktu SD baca majalah Bobo terus ada wawancara sama tokoh gitu, seru seruuu... 👏👏

    Baca Mba Thessa pertama beli buku Harry Potter pertama harganya masih di bawah 50ribu jadi keingetan Harry Potter tuh dari seri pertama harganya masih di bawah 50ribu, terus buku terakhir sampai 200an ribu ahaha sungguh jauh banget perjalanannya 😅

    Dan ngakak doong Rahul kenal Enny Arrow malah pas di pengajian 😂😂 gapapa gapapa pernah bandel pada masanya. Btw jaman Rahul juga masih ada yaaa yang jual komik-komik mini 2ribuan? Jaman aku SD dulu malah ada yang sistemnya undian, jadi kayak narik tali nanti random dapetnya komik yang mana. Lucu sih jadi rame abang-abang komiknya gara-gara sistem ini dulu 😂

    Baca soal buku perpustakaan/teman yang ga dikembalikan jadi inget aku pun masih nyimpen buku punya guru les Bahasa Inggris pas kuliah dulu masih ada di aku hahaha. Dulu sering dipinjemin buat latihan nerjemahin, eeh pas udah ga les baru ngeh bukunya belum dikembalikan 😩

    Kolaborator selanjutnya siapa yaaa? The girl with recorded mind kok aku kebayangnya antara Lia atau Jane yaa? hahaha bener ga ini, nebak-nebak ajaaa 😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih apresiasinya kak Eya. Saya ngga kepikiran akan dapat apresiasi dari sisi formatnya. Alhamdulillah.

      Tiap main ke Toko Buku, saya pengen nyicil beli buku Harry Potter. Tapi harga per bukunya lumayan juga. Selain Harry Potter, setau saya dulu juga buku-buku masih ada yang harganya dibawah itu. Makanya sempat ada waktu sekali seminggu saya main ke Gramedia buat jajan buku 😄

      Iya, itu pengalaman yang kalo diingat juga bikin saya senyum-senyum sendiri. Rencananya akan saya bahas pada tulisan terpisah. Kalo sistem undian itu juga ada di jaman saya SD. Malah kami sempat curiga kalo Mas penjual mainannya itu punya trik yang buat kami ngga pernah bisa dapat mainan 😆

      Kebanyakan milih kak Lia dan Jane. Dua nama itu memang punya daya tarik yang kiat 😁Jawabannya saya keep yah kak Eya 😄

      Delete
  9. Ini gemes banget ya segmennya, ala2 interview sama artis gitu hehehe...

    Waaa sama mba Thessa lagi! Kerennnn

    Pertanyaan2nya menarik banget. Klo buku rusak alhamdulillah nggak pernah sih, karena kusimpan dengan sepenuh hati di lemari. Mudah2an jgn sampe lah ya dimakan rayap or kebanjiran, sedih bgt pastinya.

    Klo buku pertama yang dibeli pakai uang sendiri lupa hahaha. Seingetku komik2 sih waktu SMP karna menabung dg sepenuh hati. Klo komik ngga diitung berarti buku/novel, yg dibeli pas kuliah. Tetap lupa apa bukunya 😂😂

    Gag sabar nunggu episod berikutnya, yeyy

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasib apresiasnya kak Tika. Kak Thessa memang keren 😁

      Wih, keren sekali. Saya malah ngebersihin cuma beberapa bulan sekali. Jadi tingkat kerusakannya mungkin akan lebih cepat 😁 Mau disampul, mager karena sudah kebanyakan 😆

      Buku pertama itu akan selalu jadi kenangan manis. Asik. Kalo kayak gitu, artinya kak Tika orangnya gampang move on 😆

      --

      Episod berikutnua akan tayang akhir bulan. Stay tune 😁

      Delete
  10. Wowow... ada Ica di blognya mas Rahul...

    Seneng deh baca tulisan kolab begini... ngalah-ngalahin youtuber... hihihi...

    Aku kok ya lupa ya pertama kali beli buku apa. apa karena kebanyakan minjem daripada beli sendiri? Hahaha...

    Dan yaampuuun... bisa2nya mas rahul transaksi buku 'dewasa' di pengajian... untung ga ketauan guru ngajinya, ya... :)))

    Beneran clueless nih soalnya kolaborator berikutnya, tapi baca komen jadi ngeh XD
    Berhubung kalau saya sebut jatohnya nyontek, jadi kutunggu tulisan kolabnya aja deh... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebelum ada YouTuber, Blogger lebih dulu ada. Kolaborasi macam ini mungkin populer karena YouTube, tapi saya rasa sudah ada dari jaman awal-awal Blogger.

      Itu bukan transaksi kak Hicha, itu cuma kegiatan baca biasa. Teman saya tidak menjual buku itu.

      Oh lebih sering minjam, itu minjam ke teman atau perspus kak Hicha?

      Tapi jawabannya belum tentu benar. Jadi masih bisa menjawab kalo memang punya kandidat lain 😅

      Delete
  11. Wooow, konten yang menarik dari mas Rahul. Bagus ini bisa kolaborasi dengan sesama blog. Aku juga jadi kepikiran mau buat konten serupa, mungkin tinggal cari siapa yg cocok untuk diajak kolaborasi yaak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayok bikin, Mas. Banyak teman-teman yang keren dan punya waktu luang. Pasti teman-teman juga mau ngebantu

      Delete
  12. Rahul, itu buku perpustakaan nggak ada rencana mau dibalikin? Wkwkwk.

    Btw, Kak Thessa memang fans Harpot sejatiiii. Nggak heran kalau series Harpot akan masuk dalam jajaran buku favorit Kak Thessa 🤭

    Anyway, clue tebakannya susah banget, Hul 🤣. I have no idea jawabannya siapa! Wkwkwk. Benar-benar nggak kepikiran 😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada kak Lia, tapi nanti. Saya pikir sekarang bukan waktu yang tepat saja, mungkin Perpustakaan Daerah juga sedang tutup.

      Untuk orang yang tumbuh bersama Harry Potter, kedekatan personal dengan seri buku ini pasti ada. Selain kak Thessa, ada satu kolaborator lagi yang memasukkan buku Harry Potter kedalam daftar buku favoritnya.

      Mungkin terlalu sulit yah kak Lia? Ha ha ha. Kalo begitu ditunggu saja episod berikut untuk tau jawabannya 😅

      Delete
  13. Nakal ya Rahul.. Enny Arrow.. wakakakaka.... kebayang dah lucunya kalau soal yang ini mah. Walau heran, yang kayak gini masih ada toh, saya pikir sudah punah..

    Dah ah kabur lagi.. cuma pingin bilang Rahul nakaalll... wakakakak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sesama anak nakal jangan saling mengejek, Mas Anton 😅

      Saya juga tau dari teman saya. Jadi kalo saat kejadian itu tidak terjadi, mungkin sampai saat ini saya ngga akan tau ada penulis Indonesia yang namanya Enny Arrow. Ha ha ha.

      Delete
  14. Saya paling salut kepada mereka yang terus bisa menjaga semangat dan motivasi membaca, terutama buku. Apalagi mbak Thessa yang bahkan sudah bisa menerbitkan novel yang cukup hits.

    Kalau melihat daftar pertanyaan di atas, saya tertarik menjawab pertanyaan nomor 1, itu pun tidak ingat betul apa yang saya beli pertama kali dengan uang sendiri. Kalau tidak salah antara novel detektif Lima Sekawan atau novel Goosebumps. Waktu itu saya mulai menggemari kedua novel itu saat masih SMP, puluhan tahun silam. Hehe.

    Sekarang sebenarnya masih ada beberapa buku yang sudah saya beli, tapi belum saya baca. Bahkan segel plastiknya pun belum saya buka. Hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas Agung, kak Thessa memang keren. Saya juga kagum.

      Untuk buku Lima Sekawab, memang jadi buku yang paling banyak jadi buku pertama orang-orang selain Harry Potter 😆 Saya cuma baca Goosebumps beberapa seri. Itupun karena dulu nonton filmnya.

      Kalo itu, saya juga sama, Mas. Segel dibuka saja ada yang belum dibaca 😬

      Delete
  15. Oalah, jadi Nikah Muda itu judul bukunya dia juga. Clue yang sungguh tak terpikirkan sebelumnya. Benar kan kalau dia cewek. Hoho.

    Saya mau jawab lagi tapi udah lewat tenggat, Hul. Haha. Alah, kayak tau aja siapa orangnya.

    Gokil, tahu Enny Arrow di pengajian. Ngajinya ini apakah singkatan dari ngasah biji? Wqwq.

    Hm, kalau baca buku yang ada adegan menjurus dewasa buat pertama kali itu seingat saya sih komik Tatang S. atau lebih dikenal dengan nama komik Petruk. Kisahnya tentang setan yang menjilati darah haid di celana dalam cewek perawan. Ada juga bagian lain yang ceweknya lagi mesra sama cowok di kamar. Saya baca begituan zaman SD kelas 4 apa 5 ya. Terus takut dosa dan enggak berani lanjut baca.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tebakannya hanya benar 50% 😆

      Akbar Yoga udah jadi mirip Uus guyonannya. Saya curiga kemarin sempat daftar SUCI 8 😅 Mas Agus juga sempat nyinggung komik Tatang. Saya tau, tapi belum baca. Cerita jaman dulu memang gokil-gokil

      Delete
  16. oemjiiii, lagi ngaji bawa buku Enny Arrow? wakakakakakakakak

    Sungguhhhhh ter la luhhhh hahhahaha.

    Btw ya, saya sama ama Mama Thessa, pertama kali baca bacaan dewasa itu SMP, lucunya, nanti kuliah baru saya ngerti apa yang saya baca itu wakakakakak.
    Gara-garanya, waktu kuliah, teman kos agak eror, suka nonton film anu-anu wakakakakakakak

    Dulu mah waktu baca, jijay gitu, tapi ya tetep dibaca, sayang saya nggak ingat, dulu tuh bukunya siapa ya?
    Yang jelas kayaknya novel deh, dan banyak.

    Kakak sepupu saya tuh, sering banget dipinjamin, terus dia pinjami saya juga.

    Btw, salut banget deh ama minat baca teman-teman ini, saya tahu betapa saya rakus banget baca waktu kecil, setelah besar, dan diberi kemampuan bisa membaca banyak buku, malah waktunya yang kagak ada hahahaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu insiden yang tidak disengaja juga kak Rey. Ha ha ha. Jadi teman saya itu tidak ada rencana sebelumnya kalo mau bawa buku itu hari tersebut.

      Kalo sekarang-sekarang mah sudah banyak buku dengan tema erotis kak Rey. Mungkin yang cukup populer itu seri buku Fifty Shades-nya E. L James.

      Delete
  17. Seru baca jawabannya😂😂😂 apalagi yang baca novel erotis di tempat ngaji wkwk. Aku juga pernah ada momen menegangkan kayak gitu tapi di kampus dan bukan tentang buku tapi film. Ada seorang temanku yang punya film Korea genrenya erotis. Kami bertiga nonton dong di halaman depan jurusan sambil deg-degan takut ketahuan. Setelah beberapa menit aku minta stop karena males banget nonton sambil was-was hahaha. Untung dong udah berhenti karena nggak lama setelah itu ada dosen lewat di belakang kami secara tiba-tiba. Kalau kami masih nonton film itu, wah...mau ditaruh mana ini muka😅

    Anyway komik-komik misteri dua ribuan dulu itu ngetren banget nggak sih Mas Rahul hahahaha. Aku juga sempet punya terus entah sekarang ada di mana. Kebanyakan ceritanya bikin aku susah tidur dulu😂

    Aku mau ikut jawab tapi masa tenggangnya udah abis😂 waktu baca cluenya aku langsung keinget Lia😂 Sukses terus kolaborasinya🌸🌸

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jaman SMA, saya sangat senang ngajak teman main ke kamar saya. Di sana kami ngobrolin banyak hal. Sekali waktu, mereka mau nonton film dari laptop saya. Setelah mencari film yang ada di laptop, mereka nemu satu film semi yang ditonton rame-rame. Tanpa subtitel lagi. Ha ha ha.

      Iya, pada masanya memang komik misteri dua ribuan itu cukup populer kak Endah. Tapi yang cukup senang saat itu, cuma saya. Kebanyakan teman-teman saya ngga ada yang mau ngeluari uang untuk beli itu. Paling beli somay atau nasi kuning di samping sekolah.

      Ohya, untuk tenggat waktunya sampai serial baru naik. Jadi maupun sudah terjawab, selagi saya tidak mengkonfirmasi kebenarannya, dijawab saja. Pemenangnya saya nilai dari kebenaran dan keberuntungan. Jadi bukan cepat-cepatan

      Delete
  18. Hai Mas Rahul, Aku mampir lagi ke sini buat baca komen orang2 yg kerasa mood booster banget, apalagi di tengah hari2ku yg hectic akhir2 ini. Hehehe.. 😁😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, terimakasih kak Thessa sudah mau berkunjung lagi. Saya juga kalo lagi gabut, sering ke sini untuk baca respon teman-teman. Responnya lucu-lucu

      Delete
  19. aku kelewatan baca post ini, kelewatan juga nggak jawab kuisnya
    post ini bener bener mengingatkanku waktu masih kecil dengan kenangan buku buku cerita pendek, majalah, karena dari dulu memang nggak pernah jauh jauh dari namanya buku, bahkan sampai sekarang.
    kalau baca post mba jane, lia dan mbak thessa pasti ada buku yang diinginkan tapi masih kebentur waktu bacanya
    aku penasaran part 2 dari collabs ini, capa ya hehehe

    kenangan aku sama al quran pertama mendadak muncul lagi, sayangnya aku sudah nggak inget dimana Al Quran itu, waktu awal awal belajar ngaji, waktu masih SD dulu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selagi episod berikutnya belum naik, masih bisa menjawab kak Ainun.

      Mungkin sekarang prioritasnya sudah berbeda. Untuk episod berikutnya, sedang dihitung mundur dari sekarang. Paling beberapa menit lagi

      Delete
  20. Wah topik ini menarik ya. Dari dua orang, menjawab satu pertanyaan yang sama.
    Btw, aku sampe sekarang cuma kenal nama Enny Arrow aja, tapi belum pernah baca karyanya. Kok aku jadi ingin baca ya. Apa aku perlu ikut pengajian :P

    ReplyDelete
Terimakasih sudah membaca. Sila berkomentar terkait tulisan ini.