zsnr95ICNj2jnPcreqY9KBInEVewSAnK0XjnluSi

Wake Me Up When My Homework Ends

Empat tahun lalu, itu saat saya masih kelas dua SMA, saya pernah menulis pos pendek yang berjudul postingan selipan. Isinya tentang curhatan anak SMA yang baru saja dalam kebimbangan memilih jurusan antara IPA atau IPS. Dibuka dengan curhat, sampai paragraf penutup isinya tetap curhat. Kalau dibaca kembali, curhat itu terlihat sangat serius dan cerewet. Padahal saya sudah berniat untuk tidak lagi banyak mengeluh.

Tapi tidak masalah, semoga saja ini tidak terkesan seperti keluhan. Saya akan mencantumkan beberapa hal belakangan ini yang mungkin membuat saya tidak, atau belum bisa menulis dan mengedit pos terbaru. Padahal, saya punya amunisi didraf pos, tapi masih saya tahan karena masih belum benar-benar punya waktu untuk ngedit. Atau bisa dibilang ini alasan saya saja.

Postingan Selipan #2Judulnya mencari bahan catatan. Difoto 24 Januari.
 
SATU

Sejak tahun 2021, jadwal ngegym dan jogging saya berantakan. Aslinya mah ini bukan alasan, tapi UTS dan UAS pelan-pelan mulai berdatangan. Silih berganti. Tak kenal waktu dan tempat, bagus tidaknya jaringan, siap tidak siap mesti dikirim sebelum tenggat waktu. Titik.

DUA

Ini bukannya riya, tapi tugas saya banyak pisan euy. Beberapa waktu yang lalu, seorang teman mengirimkan daftar tugas. Ada sembilan, diantaranya ada tugas UAS. Disusul dengan tiga tugas lain, satu diantaranya membuat rekaman video mengajar.

TIGA

Ada yang namanya seminggu tenang, tapi ini namanya seminggu panik. Bagaimana tidak, tugas UAS dari beberapa mata kuliah berdatangan dengan tenggat waktu kurang lebih seminggu. Tugasnya mencatat skripsi dari mata kuliah bersangkutan, sama yang tadi itu, bikin video mengajar. Ada-ada saja, bikin saya ingat bahwa dulu pernah kebelet jadi YouTuber.

EMPAT

Karena kebanyakan tugas nyatat, seperti yang saya bilang kemarin bahwa saya mensyukuri hal itu karena bisa lanjut nonton sinetron Awas Banyak, Copet lagi. Saya lanjut nonton dari episod 11, sekarang sudah episod 44. Sekitar 7 episod lagi. Rencananya, saya langsung mau melanjutkan nonton Preman Pensiun 4 karena masih ada dua tugas catatan lagi.

LIMA

Sabtu malam kemarin, saya dapat ajakan mendaki. Tentu saya iyakan karena sudah sangat lama tidak melakukannya. Kebetulan, kebetulan, kebetulan. Ini mungkin cara saya melepas pikiran dengan penugasan berantai ini. Tapi sepanjang malam sampai pagi kami diguyur hujan. Niat untuk melepas beban pikiran, malah jadi nambah beban pikiran. Tulisan lengkapnya segera menyusul.

ENAM

Hari ini, tanggal 25, saya baru saja pulang dari dua bazar. Satu bazar perangkat kampus, satu bazar amal untuk bencana di Sulawesi Barat. Ohya, saya memang ngga pernah ngomongin hal ini dipos saya. Kak Lia pernah bertanya secara personal lewat imel karena berpikir saya masih dari Sulawesi. Terimakasih untuk kak Lia sudah mengingat saya. Di Sulawesi Tenggara bisa dibilang aman. Tidak ada efek dari bencana kemarin alhamdulillah. Saya rasa tidak perlu banyak membicarakan hal ini. Cukup kirim doa dan kalau mampu dan bisa, kirim bantuan. Ada banyak yang membuka donasi, silahkan dihubungi.


Mungkin itu enam catatan dari pos selipan tahun ini. Isinya masih curhat, semoga tidak terkesan mengeluh. Setelah Februari, mungkin pertengahan ketika UAS sudah selesai, saya tentu saja akan kembali aktif gym dan jogging. Melanjutkan tontonan, bacaan, dan hal-hal yang masih saya tunda untuk blog ini. Seperti judul lagu milik Green Day, Wake Me Up When My Homework Ends.

Related Posts

22 comments

  1. Huaaaa tugasnya banyak banget, Hul 😂 bacanya aja udah modyarr aku 🤣 dalam hal ini aku hanya bisa memberi semangat. Semangat mengerjakan tugas-tugas yang ada ya, Hul 💪🏻
    Sehabis UAS ini, ada libur sekitar 1 bulan, kah? Kalau ada, itu saatnya pembalasan dendam dengan lebih bersantai-ria hahaha.
    Saat mendengar berita akan gempa di Sulbar, aku teringat Rahul karena aku pikir jarak antara Sulbar dan Sulteng itu cukup dekat, jadi khawatir dengan kondisi Rahul dan keluarga. Syukurlah jika daerah Rahul aman. Aku turut berdoa semoga teman-teman di Sulbar bisa diberi kekuatan dalam menghadapi kondisi saat ini 🙏🏻

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih kak Lia. Memang ini akan jadi minggu yang cukup padat. Saya ngga tau bagaimana akan meng-handle kolaborasi selanjutnya disaat-saat seperti ini 😬

      Aamiin kak Lia. Terimakasih sekali lagi

      Delete
  2. Semangat Mas Rahul!! Semoga satu per satu segera usai yaaa. Masih di bulan Januari tapi yg perlu di selesaikan cukup banyaak. Tetep jaga kesehatan jugaaa yaaa Mas 🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siap!! Kak Devina juga jaga kesehatan. Terimakasih doanya kak 😁

      Delete
  3. SEMANGAT MAS RAHUUUUL 🥳🎉

    Satu persatu pasti bisa terselesaikan 😆 hehehe. By the way, mas Rahul mendaki ke mana? Nanti akan diceritakan di blog, kah? Always suka baca cerita pendakian soalnya 😍

    Dan soal kesibukan mas yang bejibun banyaknya, that's okay, pembaca bucin bisa menunggu dengan sabar sampai mas Rahul kembali comeback dan berbagi cerita 😂 hehehehe. Dan terima kasih sudah memberi kabar bahwa mas Rahul baik-baik saja di sana. Semoga akan selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa 💕 Take care, mas ~

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin kak Eno. Terimakasih untuk semua doanya kak Eno 😄

      Mendakinya ke Bukit Amarilis. Lumayan dekat dari rumah. Akan saya ceritakan, tapi tidak sekarang. Masih sibuk euy. Ini saja balasnya colongan sebelum tidur 😁

      --

      Saya ngga begitu yakin punya pembaca bucin kak Eno. Apalagi definisi bucin itu terdengar apa yah? Kayaknya tulisan saya memang ada yang benar-benar nungguin 😆 Kalo kak Eno pasti punya, karena saya salah satunya 😁

      Delete
    2. Ngomong-ngomong soal pembaca bucin, saya salah satunya Rahul, haha, saya pasti menunggu postingan-postingan terbaru Rahul kapanpun Rahul punya waktu senggang😆

      Kalau kak Eno sih kayaknya kita semua automatically pembaca bucinnya ya🤣

      Delete
    3. @Just Awl: wah, saya merasa tersanjung euy. Soalnya saya juga pembaca bucinnya, Aina 😆

      Nah, kalo itu mah pasti 😁

      Delete
  4. Aku kocak baca yg seminggu tenang malah jd seminggu panik 😆😆 Semangat Mas Rahul. This too shall pass..

    Alhamdulillah ya Mas rahul dan keluarga diberikan keselamatan dan kesehatan yaa. Ikut senang dengarnya.. Bener Mas, mari kita kirimkan doa terbaik huat teman2 kita yg lain yg terkena musibah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak Thessa, soalnya mah gitu, boro-boro tenang malah jadi makin was-was 😁

      Aamiin. Terimakasih doanya kak Thessa. Semoga kak Thessa dan keluarga baik-baik juga di sana. Stay safe

      Delete
  5. Ahaha betul juga, kadang bingung dengan istilah minggu tenang sebelum UAS, karena biasanya ga ada tenang-tenangnya karena semingguan sibuk beresin tugas yang seabrek :))

    Semangat untuk menyelesaikan tugas-tugas Rahuul, dan jangan lupa jaga kesehatan juga. Belakangan di Indonesia lagi banyak banget berita bencana jadi bikin was-was, semoga Rahul dan keluarga selalu dilindungi yaa :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pas SMA mungkin saya masih bisa rasain definisi itu. Sekarang definisinya sudah agak bergeser, makanya mungkin istilah ini tidak populer dikalangan mahasiswa 😆

      Aamiin. Terimakasih doanya kak Eya. Untuk kak Eya dan keluarga juga baik-baik. Stay safe and dont forget to happy

      Delete
  6. Wah, Rahul, baru diceritakan di blog aja udah kebayang betapa bejibunnya tugas-tugasmu, apalagi kalau dijalani langsung ya😭 Semacam jadi pecutan buat saya untuk nggak boleh leha-leha dan harus secepatnya olah data🤧

    Rahul sudah masuk masa-masa skripsi berarti yaa semester genap nanti? Semoga selalu diberikan kemudahan dan kelancaran dalam urusan akademiknya, yal! Saya juga termasuk yang bersyukur mendapat kabar kalau Rahul baik-baik saja disana, terima kasih sudah memberi kabar. Dan saya setuju, hal paling baik yang bisa kita lakukan untuk teman-teman yang tertimpa musibah adalah mendo'akan dan membantunya, toh sudah banyak campaign donasi yang bisa menjadi penyalur bantuan. Semoga sehat-sehat selalu untuk semua, dan sekali lagi semangaaddd, Rahul!

    Seperti kata mbak Thessa, this too shall pass!💪🏻🔥

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, saya awalnya juga merasa ngga sanggup, Aina. Makanya dikeluarkan dulu dalam bentuk tulisan, habis itu baru dikerjakan karena sudah merasa lebih ringan 😁

      Rencananya sih begitu. Sudah ada ancang-ancang fokus mata kuliah, kemudian formulir KKN juga sudah berseliweran. Jadi kayaknya sudah benar-benar memasuki fase mahasisaa tua 😆

      Terimakasih untuk doanya, Aina. Untuk Aina dan keluarga juga baik-baik. Aamiin.

      Delete
  7. semangat kaaak, semua akan selesai pada waktunya :D

    ReplyDelete
  8. Ampunnn rasanya ikutan pening membaca kesibukanmu, Mas Rahul XD Tapi semoga sekarang sudah dilalui satu per satu dengan lancar ya. Tenang aja, Mas. Seperti yang Mba Eno dan Awl bilang, pembaca setia selalu sabar menanti kok hahahaha. Tapi saya salut lho di tengah kesibukan kuliah Mas Rahul masih sempat memposting tulisan untuk CR challenge dan proyek dengan Nisa mendatang. Yang penting semuanya berjalan baik saja ya :D

    Syukurlah kalau Mas Rahul dan keluarga baik-baik saja di sana, dan semoga juga kalian selalu dalam keadaan sehat dan perlindungan-Nya ya 🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin kak Jane. Saya jadi makin sayang dengan teman-teman.

      Kalo soal itu, sebenarnya cuma masalah,..(akan saya jawab pada satu pos yang lain). Terimakasih karena respon kak Jane, saya kepikiran buka segmen baru. Ha ha ha.

      Iya kak Jane, alhamdulillah kami sekeluarga baik-baik saja. Doa yang sama untuk kak Jane dan keluarga. Aamiin.

      Delete
  9. pengen bisa kembali jogging kayak dulu. Tapi butuh niat yang kuattttt banget, sekarang ini mau berangkat olahraga, rasanya males :D. kebiasaan yang buruk
    penasaran sama cerita pendakiannya nih, sesekali refreshing ya biar penatnya ilang, tapi kadang rencana memang nggak sesuai harapan . ada ada kendala ketika di lapangan
    nanti nanti kalau Rahul nggak sibuk, pasti draft draft postnya bisa dilanjutin lagi.

    tetep semangat pokoknya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, habis ini pasti disusun kak Ainun. Soal draf pos, saya masih ada amunisi kalo memang ngga punya waktu untuk nulis. Jadi tinggal dinaikin aja.

      Kalo soal itu, niat saja ngga cukup kalo memang mau rutin. Butuh konsisten, persisten. Tapi untuk sekarang, niat aja sudah lebih dari cukup. Problemnya bagaimana agar niatnya tidak kecewa yah tinggal direalisasikan.

      Terimakasih kak Ainun. Semangat juga untuk kak Ainun

      Delete
  10. Hahahaha lagu greenday favoritku diplesetin gini :D.

    Semangaaaat mas Rahul :D. Masa2 kuliah itu buatku paliiing asik sbnrnya.

    Aku kdg kangeeen loh Ama assignments yang diksh dosen hampir tiap hari , blm lagi tes , yg dadakan, mid test dan final Exam

    Jujurnya dulu aku slalu serius tiap ujian karenaaaa, kalo sampe gagal , sistem kampusku dulu di Malaysia, kita bukan ngulang makul yg gagal itu doang, tapi ulang lagi semesternya semua, yg mana bayarannya full kayak di awal :D. Jiaaaah mana mau aku. Makanya dr awal , slalu seriuuus biar ga gagal :D.

    Tapi memang sih aku jd jrg hangout Ama temen2 kampus. Terlalu fokus belajar, dan sempet otak rasanya ga bisa LG Nerima pelajaran. Ntah Krn saking stressnya dgn kompetisi di kampus ato Krn terlalu kuatir aku gagal.

    Cm biasanya kalo udh begini, aku slalu bisa dihibur Ama adekku yg sekolah di Malaysia juga tp kami beda kampus. . Langsung tenang aja kalo udh ngobrol dan ketemuan Ama dia :D.

    Kayak kamu , release tensionnya dengan menerima ajakan mendaki temen2. Malah perlu kok kegiatan sampingan gitu, biar kita ga stress :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya pas nulis draf, judulnya "Postingan Selipan #2". Tapi karena dengar lagi lagu Green Day pas ngedit, eh kepikiran judul ini. Ha ha ha.

      Iya kak Fanny, kalo orang bilang jangan terlalu benci nanti bisa rindu. Sekarang saya mencoba untuk menikmati kebahagiaan kecil dari hal ini.

      Kalo sistemnya seperti itu, mungkin saya akan jadi mahasiswa abadi di sana. Ngeri euy. Kemarin saja, saya dapat dua nilai C. Saya ngga bisa ngeraba nilai saya semester ini, soalnya penilaian attitude sudah jarang (kalo ngga bisa dibilang tidak ada)

      Benar kak Fanny, mendaki itu cara saya ngerefresh pikiran dulu. Biar pas balik, ada energi baru

      Delete
Terimakasih sudah membaca. Sila berkomentar terkait tulisan ini.