Pada catatan ketiga, saya ingin membahas hal basic yang perlu diketahui orang saat ingin membentuk tubuh: bulking dan cutting. Istilah ini biasa digunakan oleh orang-orang yang ingin membangun dan membentuk massa otot. Saya sudah membaca beberapa artikel dan mencoba untuk menjelaskan secara sederhana.
Bulking adalah penambahan massa otot dengan mengurangi lemak. Sedangkan cutting sederhananya adalah pengeringan atau pengencangan otot dengan mengurangi lemak. Jadi, kalau misalnya kita mau bulking bukan berarti kita bisa bebas makan sembarangan karena pada hakikatnya, kedua jalur ini sama-sama butuh keseimbangan latihan dan asupan makanan.Misalnya bulking, selain penambahan massa otot itu juga diiringi dengan asupan makanan yang bebas dari lemak jenuh dan tak jenuh. Kebanyakan ada yang salah kaprah soal ini, menganggap bulking adalah latihan keras dan makan sembarangan karena mereduksi kalimat penambahan massa otot atau antonim dari definisi cutting itu sendiri.
Berbanding terbalik dengan bulking, cutting sendiri adalah pengeringan otot dengan mengurangi lemak. Sejatinya, otot ditubuh kita adalah otot basah karena mengandung lemak. Proses cutting adalah mengikis lemak ini dengan metode latihan dan makanan khusus. Untuk cara dan prosesnya, bisa cari di google sendiri. Saya tidak ingin memberi informasi yang salah dan saya juga tidak kompeten untuk bicara ke ranah yang sudah spesifik.
Karena menginginkan badan yang ideal macam Ji Chang-wook, saya rasa cutting adalah metode yang tepat untuk saya. Ada beberapa faktor, tapi salah satu alasannya saya tidak ingin mempunyai massa otot yang terlalu besar. Saya hanya ingin membuat lemak ditubuh saya terkikis dengan menajamkan otot yang sudah ada.
Saya mungkin terlalu menyederhanakan penjelasannya. Jika ingin membaca secara mendalam dan spesifik, silahkan mencari sendiri artikel yang tersebar di internet. Ada banyak sekali yang menjelaskan hal ini.
Mau itu bulking atau cutting, semua harus dilakukan secara konsisten. Tidak ada hal yang instan dari keduanya. Saya menyarankan teman-teman berkonsultasi dengan orang yang sudah ahli atau teman percaya. Atau mainlah ke tempat fitness dan gym. Amati. Observasi. Lihat apa yang senior-senior sana lakukan.
Tidak masalah mengikuti mereka. Akan ada satu-dua orang yang dengan rela mengajari kalian teknik yang benar. Ajak mereka ngobrol, tanyakan tentang hal yang kalian tidak pahami dan jadilah teman dan pendengar yang baik. Saya punya teman yang menceritakan seorang teman yang saya kenal. Katanya, dia pindah ke tempat gym lain karena merasa senior disana terlalu sok tau dan mengajari. Padahal itu baik untuk dia.
Bermain dengan alat berat, bukan seperti bermain di taman anak-anak yang penuh permainan. Lakukan dengan benar dan hati-hati agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Ada dua kejadian dari orang yang berbeda tentang bahayanya bermain dengan alat berat.
Cerita pertama datang dari seorang yang sempat saya singgung dalam episod "Setiap Orang Punya Struggle" yang saya deskripsikan sebagai laki-laki yang kira-kira sepantaran usia saya. Awal nge-gym, latihannya cukup keras, durasi latihannya cukup lama. Di tempat gym kami, treadmill yang tersedia bukan treadmill elektronik. Sehingga orang yang naik, mesti berlari dan menyesuaikan kecepatan secara manual.
Suatu sore, entah karena penyangga yang ia kaitkan tidak terlalu bagus atau
beban dari berat badannya yang kelewat batas, sehingga treadmill yang
disetting agak tinggi itu jatuh dan membuat semua fokus mengarah kepada dia. Tidak ada luka meski saya tau bagaimana diposisi dia saat itu.
Sama seperti cerita kedua oleh orang yang berbeda. Ia adalah laki-laki dengan usia yang kayaknya juga sepantaran saya. Perawakannya agak pendek dengan badan lebih besar dari orang yang pertama, sehingga, seperti anggota baru pada umumnya, latihan yang ia lakukan cukup keras pada badannya.
Saat itu saya sedang latihan punggung pada cable machines, tepat di samping alat yang ia akan main. Saat masih beristirahat untuk set selanjutnya, tiba-tiba suara plat beban sangat keras terdengar dari samping. Saya liat, ternyata ia adalah laki-laki yang saya maksud. Hendak mengganti atau menambah beban pada barbel tipe curl bar, tapi ia mencabut plat beban hanya disatu sisi sementara disisi yang lain beban masih ada sehingga plat beban yang disamping jatuh. Tentu saja semua orang langsung menengok. Laki-laki tersebut kikuk dan berusaha untuk terlihat baik-baik saja.
Ini mungkin dua dari banyak kejadian yang terjadi jika terlalu memandang enteng alat berat. Saya juga pernah mengalaminya tentu saja, dan berusaha untuk lebih hati-hati. Poin saya, goals apapun yang kita tuju, selalu ingat bahwa yang pertama dan utama itu keamanan. Safety first. Tidak peduli seberapa jago kalian di dunia. Selalu ada blunder yang harusnya bisa diatasi dengan hati-hati.
Terakhir, tidak ada pilihan yang ideal. Semua itu tergantung kebutuhan dan
keinginan. Semisal kita memulai latihan dalam keadaan gemuk, kebutuhannya
adalah mengurangi lemak dan berat badan (cutting), sebaliknya jika kita
memulai dalam keadaan kurus, kebutuhannya adalah menambah massa otot dan
berat badan (bulking). Itu analogi sederhana, tapi penjelasan lebih lanjut akan sangat
panjang dan kompleks.
Saya rasa, cukup untuk pengantar bulking dan cutting. Saya cuma ingin memperkenalkan istilah ini kepada teman-teman. Untuk yang tertarik dan ingin belajar, silahkan cari dan baca di internet. Saya juga learning by doing saat ini. Bukan orang yang kompeten untuk berbicara spesifik, tapi saya hanya ingin berbagi catatan sebelum benar-benar menjadi Ji Chang-wook. Ha ha ha.
Referensi bacaan:
Jadi secara sederhana, cutting itu untuk yang berat badan berlebih, while bulking untuk yang berat badannya kurang, mas? Agar kelak bisa mendapatkan berat dan body ideal. Begitu bukan? Hehehehehe 😁 Seru juga belajar bahasa gym baru, dan thankfully mas Rahul berbagi dengan bahasa yang mudah dicerna. Sebab meski saya dulu pernah gym, namun saya nggak pernah mempelajarinya lebih dalam. Pure join gym untuk ikut kelas dan cardio saja 🙈
ReplyDeleteBy the way, saya setuju soal harus berhati-hati ketika berhadapan dengan alat berat, dan jangan merasa jago hahaha. Soalnya saya pernah lihat ada satu orang yang asal banget main alat berat, eh besinya jatuh dan hampirrrrrrrr kena kakinya. Besi bulat itu mas kayak di foto atas, kan beratnya beda-beda, ada yang 5kg, 10kg, etc. Maknyus kalau sampai kena 😅
Iya, secara sederhana seperti itu kak Eno. Saya belajar dari kak Eno juga untuk membahas sesuatu dengan cara yang sederhana. Selain untuk menutupi ego saya, juga agar lebih mudah dipahami. Senang kalo orang ngerti maksud saya 😁
DeleteIya, sekalipun beratnya cuma 5KG, kena kaki juga pasti bengkak 😁 Jadi lebih baik berhati-hati sebelum hal buruk terjadi, amit-amit euy
Ya ampuuuuun ada foto babang vinoooo :). Tegaaaa kamu mas, bikin aku ga bisa tidur melihat otot2nya wkwkwkwkwkkw
ReplyDeleteAh, sekarang aku jd ngerti istilah2 nya :D. Selama ini cm taunya perut six pack hihihi.. adekku yg cowo berarti msk kategori bulking. Sejak ikut fitness bdnnya jadi lebih gede gitu , kayak foto yg bulking :D
Sebenarnya saya mau pake foto aktor lain macam Christian Bale ato Aamir Khan, tapi saya kepikiran untuk pake foto aktor Indonesia. Kebetulan babang Vino cukup ideal untuk jadi ilustrasi kak Fanny. Ha ha ha.
DeleteSaya ingat cerita adek kak Fanny itu. Kalo dari cerita kemarin, saya memang nangkapnya itu bulking
Selama ini istilah yang aku ketahui hanya bulking, ternyata selain bulking, ada juga cutting. Untuk cutting, selama ini aku sebutnya six pack aja 🤣. Oiya, kalau ngomongin bulking, temanku yang laki-laki juga sedang ada yang dalam proses bulking. Dia mulai dari berat badan yang kurus banget, hingga sekarang udah 2x lipat massa ototnya dibanding dulu dan ternyata setelah mencapai tahap ini, dia jadi lebih pede dengan kondisi badannya hahaha. Dan hal ini mengingatkan aku akan Rahul :D
ReplyDeleteSemoga Rahul bisa menikmati proses menuju Ji Chang Wook ya hahaha
Saya dulu juga sebutnya six pack juga kak Lia 😆 Malah semua hal saya kategorikan sama rata. Tapi sekarang udah lebih ngerti istilah-istilah basicnya.
DeleteTerimakasih kak Lia. Saya memang berusaha untuk tetap menikmati prosesnya. Biar jalan ke sananya tidak saya lihat seperti beban 😁