zsnr95ICNj2jnPcreqY9KBInEVewSAnK0XjnluSi

Kumpulan Buku Pemberian, dari Giveaway sampai Suprise Box

Saya jarang atau bahkan hitungannya tidak pernah memberi orang-orang buku. Kalo ada yang merasa pernah meminjam dan sekarang memiliki buku saya, itu bukan sebuah pemberian, tapi sistem pinjam yang secara tidak sengaja saya lupakan. Makanya, saya jarang meminjamkan buku. Kalau ada yang ingin meminjam buku, saya mesti mencari buku yang setidaknya bisa saya ikhlaskan kalau nanti tidak dikembalikan.

Teman-teman saya jarang ada yang meminjam buku dengan judul yang spesifik. Biasanya, karena tahu saya punya cukup koleksi buku mereka cuma bilang ingin meminjam dan membacanya. Kadang saya kasihan kalau dalam keadaan tertentu. Saya juga ingin membuat mereka senang dengan membaca, lepas sedikit dari gerakan swipe up video TikTok.

Tapi apa daya, saya tidak punya niat semulia itu juga untuk membuka perpustakaan berjalan yang dibuat orang-orang. Saya membeli dan mengoleksi buku untuk diri sendiri. Membeli buku fisik yang memang saya perkirakan akan dibaca ulang. Malah saya berpikir untuk menjual buku yang sudah bertahun-tahun tidak tersentuh. 

Kumpulan Buku Pemberian, dari Giveaway sampai Suprise Box

Saat saya memilah-milah buku itu, saya menemukan buku Anna Karenina. Itu buku pemberian pertama. Saya lalu kepikiran untuk melihat berapa banyak buku pemberian yang saya punya. Mau itu sifatnya menang sayembara, atau pemberian.

Anna Karenina, Leo Tolstoy

Ini buku pemberian pertama, saya dapat tahun 2017 hasil menang kuis iseng-iseng di Twitter. Waktu itu akun @kedaiboekoe sedang mengadakan kuis karena pada saat itu, Septmber 2017, Indonesia U-19 kalah lawan Thailand dalam Piala Aff U-18.

Tahun-tahun segitu saya memang sering ikut giveaway berhadiah buku. Selain karena alasan harga buku yang agak mahal, saya juga ingin melihat seberapa beruntung saya di luar sana.

Tentu saja saya tidak berharap banyak. Dilirik saja sudah lebih dari cukup. Waktu itu, syaratnya lumayan gampang. Orang-orang yang mau ikutan giveaway hanya mesti menaruh link tulisan paling terbaru diblog pribadinya. Kemudian ada dua pilihan buku. Anna Karenina karya Leo Tolstoy dan Murjangkung karya A.S Laksana.

Saya tentu pilih Anna Karenina. Soalnya sudah tau nama Leo Tolstoy duluan ketimbang A.S Laksana. Terus setelah saya riset, ternyata buku Anna Karenina punya ketebalan yang lumayan. Itu tentu saja faktor penting mengingat saya waktu itu yang lagi rajin-rajinnya baca.

Setelah datang, saya agak kecewa. Bukan karena bukunya jelek, tapi diluar perkiraan saya, bukunya setipis buku pengantar sekolah saya. Cuma 200-an halaman, itupun karena bukunya juga kecil. Ternyata buku tersebut adalah edisi ringkasan dari buku aslinya. Sekarang, saya malah sangat menyukai buku ukuran seperti ini. Terlihat lebih simpel dan praktis dibawa-bawa. Muat kompartemen tas yang paling depan, tempat pulpen atau pensil biasanya.

Thought, Blog Creameno

Saya memang jarang dapat pemberian buku. Jarak dari buku pemberian pertama dengan pemberian kedua agak jauh. Buku kedua datang dari hasil partisipasi sayembara tulisan yang diadakan kak Eno dari blog Creameno tahun 2020.

Buku ini dicetak mandiri dan diterbitkan secara terbatas. Hanya untuk peserta dan beberapa orang, kayaknya termasuk pencetus ide menerbitkan tulisan peserta sayembara menjadi buku. Isi buku ini adalah tulisan teman-teman peserta yang karyanya mau dimasukkan kedalam buku. Karena sepertinya ada juga yang menolak hal itu.

Waktu dapat tawaran, saya iya-iyakan saya. Soalnya jadi bagian dari hal ini sangat menyenangkan. Teman-teman sesama peserta juga bisa saling membaca tulisan tanpa perlu repot mencari link tulisan diblog tiap peserta. Saya membaca buku ini meski tidak sampai selesai. 

Saat itu, tulisan saya cukup beruntung masuk ke dalam lima besar pilihan kak Eno. Bersaing dengan empat perempuan yang keren-keren.

Still Alice, Lisa Genova

Buku pemberian berikutnya datang dari kak Justin dari bog A Plate for Two. Saya lupa detilnya, tapi waktu itu kayaknya buku ini sudah jarang dibaca dan mau diadopsikan ke pemilik dan pembaca baru. Saya beruntung, pada saat itu iseng ingin mengadopsi buku tersebut. Tau-tau beruntung dan terpilih.

Buku Still Alice ini belum saya baca. Bukunya datang sudah tersampul, lengkap dengan postcard keren. Saya senang dengan tema buku ini, akan membacanya segera jika bacaan saat ini sudah selesai. Bukunya sendiri sudah diadaptasi menjadi sebuah film. Menang penghargaan penampilan terbaik Oscar kategori pemeran utama wanita yang dinobatkan kepada Julainne Moore.

Hotel Bertram, Agatha Christie

Awal tahun, kak Thessa membuat tantang membagi-bagikan buku kepada teman-teman. Saya nimbrung ikutan, terus pilihnya buku Agatha Christie yang judulnya Setelah Pemakaman. Tapi karena buku itu ditake duluan sama orang lain, kak Thessa dengan baiknya mengimel dan menawarkan saya buku Agatha Christie dengan judul yang lain.

Kebetulan saya memang lagi pengen baca buku Agatha Christie. Pernah sekali waktu, cuma baca And Then There Were None karena waktu itu film Hangout arahan Raditya Dika digadang-gadang akan mengusung tema yang sama.

Buku Hotel Bertram karya Agatha Christie akhirnya mendarat ke rumah. Sampai saat ini, sampulnya belum saya buka. Masih benar-benar menunggu daftar bacaan saya kebanyakan dengan tingkat baca saya yang terlalu lamban. Mudah-mudahan bisa saya baca tahun ini.

Harry Potter dan Batu Bertuah, J.K Rowling

Buku Harpot seri pertama ini datang dari kak Jane lewat jalur giveaway (lagi). Saya kebetulan jadi salah satu pemenang saat itu, memilih buku Harry Potter seri pertama karena memang sudah lama menginginkannya.

Alasan lainnya adalah saya sangat ingin menonton filmnya tapi alasan klise yang sering saya gunakan adalah: "saya lebih dulu ingin membaca bukunya". Dan itu malah membuat saya sangat terlambat menonton film-film Daniel Radclife itu. 

Padahal kalau mau dipikir, saya cenderung sering dapat hasutan dari teman yang sudah selesai menontonnya. Saya tetap kekeuh untuk lebih dulu ingin membaca bukunya meski tidak tau kapan harus membeli dan membacanya. Hingga tibalah saat itu, saya memilih buku ini setelah pilihan pertama saya tidak tersedia.

Buku tersebut sudah selesai saya baca. Sekarang lagi baca seri keduanya yang bertajuk Haary Potter dan Kamar Rahasia.

Malice, Keigo Higashino

13 Maret lalu, saya dapat imel dari kak Ainun. Katanya mau ngirim suprise box. Lima hari kemudian, paketnya tiba. Sebuah buku dari Malice karya Keigo Higashino dengan cemilan khas Jember, Suwar-Suwir. Saya sendiri sudah tertarik dengan buku ini sejak baca segmen Diary of the Month-nya kak Jane. Ini kebetulan yang benar-benar menyenangkan.

Penance, Minato Kanae - Kisah Seekor Gagak, Luis Sepúlveda

Kalo dua buku ini, datang datang kak Lia. Buku Penance benar-benar menarik minat saya saat pertama kali membaca segmen Jane X Lia. Premisnya menarik dan bikin penasaran, tapi setelah ngecek IPusnas, bukunya tidak tersedia. Tanggal 22, Mama ke kamar nganterin paket. Isinya dua judul buku ini dari kak Lia. Senang sekali rasanya. 

Meski belum akan membacanya dalam waktu dekat, tapi dua paket terakhir ini benar-benar sangat membuat saya terharu. Ditengah kesibukan masing-masing, teman-teman masih ngingat saya. Terimakasih sekali.

Kira-kira itulah lima buku pemberian dari teman-teman. Meski jarang memberi buku, ternyata saya cukup sering menerima buku. Adakah cerita pemberian buku dari teman-teman?

Related Posts

7 comments

  1. Pada dasarnya saya juga senang banget kalo ada yang ngadoin buku. Tapi kalo mendapatkannya melalui jalur kuis atau giveaway juga terasa spesial ya, Mas 😁

    Baru-baru ini saya juga dapet surprise dari dua teman blogger, ada Parable dari Mba Ainun yg belum selesai dibaca, tebal banget soalnya XD dan ada Funiculi Funicula dari Lia. Seneng banget rasanya bisa ketemu dengan teman-teman blogger yang juga punya minat baca, jadi bisa saling bertukar opini dan rekomendasi, apalagi genre bacaan saya itu-itu aja sebelum kenal dengan teman-teman hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, benar sekali kak Ainun. Rasanya beda. Bisa jadi orang yang beruntung diantara orang lain. Ha ha ha.

      Kak Ainun sama Kak Lia salah dua blogger yang kece. Saya cukup banyak dapat rekomendasi bacaan dari mereka

      Delete
    2. hahaha
      aku juga dapet rekom yang keren keren dari mba jane, lia, rahul, mba fanny juga, mba thesa, mba eya, banyakkkk

      Delete
  2. Buku pemberian aku malah ga banyak, mostly aku beli sendiri :D. Dari kecil keluargaku memang suka baca Hul. Di rumah papa ada 1 ruangan khusus utk perpustakaan yg memuat semua buku2 kami.

    .di rumahku yg skr, aku bikin corner di bawah tangga khusus utk perpustakaan mini ku. Tiap bulan aku juga punya budget beli buku fisik. JD bisa dibilang buku2ku selalu nambah. Tapi aku bacaaa loh :D. Apalagi akukan punya target membaca 1 Minggu 1 buku, dan reviewnya hrs aku tulis di IG. Kalo ga begitu, bakal kelewat Mulu UntuK baca :).

    Sebenernya aku ga keberatan minjemin buku2ku, tp memang aku seleksi orangnya. Kalo aku tahu dia sangat suka baca, aku bakal pinjemin semua jenis bukuku, termasuk yg paling aku sayang, kayak koleksi Gone with the wind dan Scarlett hard cover, Harry Potter hard cover, buku2 koleksi S mara GD atk koleksi Sidney Sheldon ku.

    Tapi kalo aku tau dia hanya suka baca ga segila aku, aku ga akan ksh buku2 hard cover tadi :p. Buku2 lain aja.. buatku, buku itu harta.. walopun ada banyak buku yg aku nyesel juga belinya, tp tetep aku sayang. Cm mungkin buku2 yg ga bakal aku baca ulang, dan aku anggab jelek, itu aku simpen di Rak terbawah.

    Sementara buku2 berharga di rak yg sejajar mata ato tengah. Buku2 yg aku suka, tp kemungkinan baca ulang nya kecil, itu di rak atas :p.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau dibandingkan buku yang saya beli, itu juga hitungannya masih sedikit kak Fanny. Tapi saya senang sekali bisa punya teman-teman yang ngasih buku kayak gini.

      Dulu pas SMP, saya juga punya budget untuk beli buku. Sekarang sudah ngga. Buku yang masih diplastik aja masih banyak yang belum kesentuh. Kebetulan saya sudah ngga lagi pasang target baca. Baca seenak dan semaunya aja.

      Cara kak Fanny patut dicoba. Tapi saya belum ada ditahap itu. Kalau mau disisihkan, kayaknya cuma sekian persen. Itupun bukan yang ingin saya berikan, tapi pinjamkan. Meski jarang ada yang dibaca ulang lebih dari dua kali, tapi kebanyakan buku yang saya beli secara fisik pasti sudah ada niatan untuk dibaca lebih dari sekali

      Delete
  3. Aku lupa kapan terakhir kali dapat giveaway buku. Sekarang seringnya suruh review, jadi dapat gratis lewat jalur giveaway semakin susah. Keberuntunganku kadang nggak sebagus itu juga sih. Tapi kalau diingat-ingat ya ada beberapa yang sudah aku dapatkan dari giveaway, entah dengan orang dalam, atau dengan effort sendiri hahaha..

    Soal pinjam meminjam buku... aku juga orang yang susah ikhlas kalo minjemin buku tapi nggak balik. Kadang kalo udah kelamaan, jadi nggak enak mau nagihnya. huhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga sering mantau ig kak Tiwi. Ulasannya keren.

      Nah, itu dia. Saya malas meminjamkan karena malas untuk nagihnya. Ha ha ha

      Delete
Terimakasih sudah membaca. Sila berkomentar terkait tulisan ini.