Jika rencana awal tahun terbaik adalah liburan, artinya awal tahun saya bukan yang terbaik. Tapi jika rencana awal tahun terbaik adalah mengerjakan tugas, alhamdulillah saya tergolong dalam manusia itu. Berkutat dengan tugas akhir semester, ternyata begitu saya nikmati. Maksudnya bagaimana? Saya tidak begitu mengerti bagaimana harus menjelaskan. Tapi begini, saya akan menjelaskan secara perlahan.
Setelah mengomel (saya sebut saja begitu) dengan banyaknya tugas, beberapa teman mengingatkan saya untuk lebih fokus ke diri sendiri ketimbang mengurus diluar hal yang bisa saya kontrol. Alhamdulillah, saya mulai terbiasa melakukan itu. Saya tidak lagi mengeluh dengan tugas saat ini, namun hanya mengerjakan pekerjaan semampu yang saya bisa.
Ada satu tugas mencatat ulang, perintah tugasnya mencatat tiga jurnal yang ditulis tangan. Saya mengerjakannya dengan gembira, tidak lagi dengan mengeluh seperti yang lalu. Soalnya, saya bisa mengambil hikmah dari hal tersebut. Tahun kemarin, saya menonton Awas, Banyak Copet, salah satu sinetron dari semester ANP Universe.
Awas, Banyak Copet atau ABC, adalah spin-off dari cerita para pencopet di sinetron Preman Pensiun. Karena saya mengikuti Preman Pensiun, saya jadi tertarik untuk melihat kehidupan Saep, bos geng copet, beserta anak buahnya dalam sorotan yang lebih besar. Tapi karena kemarin sempat kehilangan fokus, saya mengabaikan serial ini hanya di 10 episod pertama.
Karena belakangan mengerjakan tugas mencatat, fokus saya tidak terlalu banyak tersita. Saya bisa membagi fokus beberapa persen untuk mengikuti serial ABC. Mungkin karena formatnya sinetron televisi, saya rasa itulah yang membuat Preman Pensiun, ABC, dan beberapa sinetron lain bisa ditonton meski fokusnya terbagi. Saya bisa fokus menulis sembari mendengarkan mereka berdialog. Itu tidak pernah benar-benar menganggu proses mencatat saya.
Tugas merekam video materi juga saya lakukan dengan perasaan senang. Sebab beberapa waktu lalu, saya sudah berlatih secara tidak langsung berbicara kembali didepan kamera lewat video yang saya kirimkan kepada kak Eno. Saya tidak tahu akan menerima tugas ini sebelumnya. Semesta benar-benar memihak kepada saya. Ia memberi saya dorongan untuk membuat video itu, agar mempermudah saya dalam membuat tugas video materi kemarin. Alhamdulillah.
--
Belakangan ini, kucing saya Fiko, lagi senang-senangnya tidur di kamar saya. Kami tidur bersama dalam satu ambal, tepat disamping bantal kepala saya. Saya tidak tahu apakah kucing lain seperti ini, tapi Fiko sangat senang mengisap-isap selimut. Sama seperti ia mengisap empeng bayi. Karena itu juga, belakangan saya tidur tidak menggunakan selimut karena memberi ia kebebasan dengan selimut saya.
Tanggal 7 Januari kemarin, kata Mama dan Tante, Fiko mulai susah untuk makan. Kerjaanya cuma tidur, dan gerak-geriknya terlihat sangat loyo dibanding biasanya. Saya tahu itu ketika 8 Januari, saat baru bangun dan membalas imel-imel. Saya melihat ada yang aneh karena Fiko belum bangun saat saya sudah bangun seperti biasanya.
Ia tidur dibantal yang saya taroh kertas tugas semalam. Saya tidak tega membangungkannya karena membuat tugas-tugas saya jadi alas tempat tidurnya. Malamnya, Mama membelikan vitamin dan makanan kucing kemasan karena sudah hampir seharian Fiko tidak makan apa-apa.
Dia belum sehat seperti biasanya. Masih terkulai lemah di sudut kamar, yang cuma
akan mengeong kalau saya memanggilnya.
--
Itu Jumat kedua tahun 2021 ketika Mama datang ke kamar membawa sebuah paket. Katanya untuk saya, dari seorang kurir paket yang baru saja pergi. Karena nyawa belum terkumpul sepenuhnya, saya kebingungan dalam berpikir apakah belakangan ini saya secara khilaf membeli sesuatu. Sejauh yang saya ingat, tentu tidak ada. Saya memang berpikir untuk membeli buku, tapi keputusannya belum sampai ke tab checkout.
Setelah melihat paketnya berbentuk seperti bingkisan, saya rasa itu kiriman
dari seseorang. Saya tidak tahu dari siapa. Tapi pikiran saya langsung kepada
kak Eno. Tidak ada yang tahu alamat saya kecuali kak Eno. Tapi setelah membuka
bubble wrap-nya, saya kemudian mencium bau kue coklat. Sepertinya saya
familiar. Asumsi kedua adalah Kak Lia, tapi saya tidak begitu yakin karena belum pernah memberi alamat rumah.
Setelah membuka bingkisan, ternyata isinya cookies dengan sebuah surat. Saya baca sebentar untuk membuktikan asumsi saya. Benar, dari kak Lia. Saya buru-buru cek imel untuk berterimakasih. Ternyata seharian tidak membuka imel, sudah ada beberapa imel yang masuk. Setelah membuat air panas, saya membalas imel satu-persatu
Cookies yang dikasih ada beberapa varian warna, saya tidak tahu apakah rasanya beda atau sama semua. Saya hanya makan dua, selebihnya untuk Mama, adik, dan teman-teman yang datang. Saya bukan pecinta cookies, tapi dimakan bareng kopi hitam ternyata enak.
Ohya, ngomongin kak Lia, saya ada kabar terbaru. Saya akan punya projek
kolaborasi, salah satu kolaboratornya adalah kak Lia. Detilnya akan saya umumkan pada pos berikutnya. Saya sangat excited dalam membuat projek ini sebab ini adalah
kolaborasi pertama saya sepanjang ngeblog.
Fiko comeeell banget.
ReplyDeleteSaya juga suka tuh ngerjain tugas sambil dengerin Tv.. sekalian ngasih informasi waktu jg. Sudah brp lama berlalu.
Ditunggu proyek collabny ya
Dari kecil sampai udah remaja, Fiko ini masih lucu menurut saya. Beda dengan Si Fiki, yang pas udah kenal kucing betina langsung sok-sokan dewasa. Ha ha ha.
DeleteAh, iya, kadang barometernya bukan dari jam. Saya takar udah nonton berapa episod. Kalo nonton tiga episod, artinya saya sudah ngerjain tugas sekitar dua jam lebih.
Terimakasih kak Nisa. Episod perdana akan tayang minggu ini.
Oh fiko lagi sakit ya mas Rahul, semoga cepat sehat ya kucingnya, mana imut lagi.
ReplyDeleteKatanya kalo kucing ngga mau makan memang lagi sakit dan sedang berusaha menyembuhkan diri, kucing ku juga pernah dua hari ngga makan, tapi hari ketiga akhirnya mau makan dan sehat.
Tapi sayangnya sekarang sudah ngga ada, ikut kucing cewek ngga tahu kemana.😂
Alhamdulillah dapat hadiah dari mbak Lia ya. semoga proyek kolaborasi nya sukses ya mas.😃
Terakhir, tetap semangat kuliah mas. Tugas jika dilakukan tanpa beban terasa lebih ringan ya.
Terimakasih mas Agus. Sekarang Fiko sudah mulai agak baikan. Sudah bisa keluar jalan-jalan. Saya baru tau, terimakasih informasinya.
DeleteIya, kemarin dapat cookies dari kak Lia tanpa aba-aba. Padahal saat itu posisinya saya baru bangun. Alhamdulillah dapat kue untuk sarapan. Rejeki anak soleh. Ha ha ha.
Terimakasih mas Agus. Doa yang sama untuk mas Agus.
Paling sedih kalau melihat hewan peliharaan sakit 😭, aku nyess membaca berita bahwa Fiko sakit karena teringat beberapa kucingku sebelumnya yang juga sakit. Semoga Fiko bisa segera sembuh!
ReplyDeleteBtw, mungkin Rahul bisa cek, apakah Fiko sedang flu? Sebab kucing kalau sedang flu, dia nggak bisa makan karena nggak bisa mencium aroma makanan. Kalau sedang flu, mungkin bisa diberikan obat flu untuk kucing.
Hal lainnya jika kucing nggak mau makan sampai waktu yang lama jika tidak flu adalah perutnya penuh dengan bola-bola bulu, kalau yang ini harus dioperasi 😥.
Aku turut senang mendengar Rahul dan yang lainnya cukup menikmati cookiesnya🙈. Salam untuk keluarga Rahul di sana ya!
Semangat juga untuk kuliahnya 💪🏻💪🏻💪🏻
Terimakasih kak Lia. Si Fiko sudah mulai aktif lagi, mudah-mudahan cepat pulih biar bisa main lagi.
DeleteTidak sempat kami cek. Tapi terimakasih untuk informasinya. Kalau terjadi gejala yang sama, saya akan ajukan saran dari kak Lia ini ke Mama. Mudah-mudahan tidak sampai operasi.
Mama, adik, dan teman saya suka kak Lia. Terimakasih dari mereka, saya wakilkan
Rahul, baca tulisan kali ini bikin mixed feeling.
ReplyDeleteSenang baca cerita Rahul yang mulai bisa menikmati saat mengerjakan tugas. Memang yaa kalau kita ga ikhlas atau banyak mengeluh, tugas pasti rasanya susah banget dikerjakan 🙈 Senang juga baca Rahul dapet paket cookies dari Lia 😊
Tapi sedih pas baca soal Fiko. Aah liat kucing yang suka main ke kostan lesu aja aku bisa sedih, gimana ini kucing peliharaan yang setiap malem tidur bareng-bareng? Semoga Fiko cepat sehat kembali yaa Rahul, semoga tugas2 juga cepat selesai 😊
Ditungguuu proyek kolaborasinyaa
Iya kak Eya, sedang berusaha menyeting diri agar bisa bersikap tenang dan senang ditengah masalah. Belajarnya dari tugas itu, meski terdengar seperti tugas yang tidak masuk akal untuk situasi sekarang, tapi saya tetap mengerjakannya. Mudah-mudahan itu tidak sekadar menggugurkan kewajiban saja.
DeleteTerimakasih doanya kak Eya. Sekarang Fiko sudah mulai aktif meski belum benar-benar pulih. Efek doa teman-teman dahsyat sekali. Terimakasih.
Huhuhu, mengingatkan dulu waktu masih STM, pernah pelihara meong diam-diam, terus dia bobok ama saya dan kakak saya, terus besoknya mati ketindih kakak saya, hiks.
ReplyDeleteBtw, selamat ya proyek kolaborasinya, nggak sabar menanti tulisan-tulisan kolaborasinya, saya senang banget ketika di tiap circle pertemanan blogger saya, semuanya makin semangat dalam ngebloh :)
Parah itu mah, saya mau ketawa tapi kasian juga. Ha ha ha. Makanya, kalo Fiko lagi tidur di samping atau di bawah saya, saya berusaha kasih space untuk dia, atau saya pindahkan te tempat yang lebih aman. Ngga ada yang tau kalo saya lagi tidur geraknya ke mana aja.
DeleteTerimakasih kak Rey. Pos perdana serial ini akan tayang minggu ini. Ngga sabar euy
setuju sama mba rey, semua pada semangat ngeblog
ReplyDeleteaku sendiri takut kucing nih :D
ikutan semangat juga nih aku buat ngeblog atau mungkin collabs juga, who knows
Hai mas Rahul, apa fiko sudah baikan skr? Aku juga paling kuatir kalo kucingku sudah mulai lesu, ato ga napsu makan. Krn pasti sedang sakit. Biasanya lgs aku bawa ke dokter hewan.
ReplyDeleteSemoga Fiko cepet sehat dan lincah lagi. Sedih kalo denger kucing sakit. Buatku itu udah kayak anak sendiri :(