zsnr95ICNj2jnPcreqY9KBInEVewSAnK0XjnluSi

Perspektif Majemuk: Sebuah Kolaborasi

Selain projek tulisan "Perjalanan Menjadi Ji Chang-wook", saya merencanakan satu serial projek tulisan lain. Agak berbeda dari tulisan-tulisan saya yang lain, karena ini akan melibatkan orang lain. Rencananya, tahun ini saya akan melakukan kolaborasi. Apa topik pembahasannya? Kenapa baru memutuskannya sekarang? Siapa yang akan menjadi teman kolaborasi saya? Akan saya jelaskan satu persatu. 

Perspektif Majemuk: Sebuah Kolaborasi
Karena cukup sering nonton talkshow, saya terinspirasi untuk mengadaptasi hal tersebut ke dalam blog saya. Kebetulan, saya sepertinya belum pernah membuat pos kolaborasi. Dua hal itu adalah pemicu saya untuk meneruskan Perspektif Majemuk, sebuah serial projek yang akan diisi oleh preferensi dan pemikiran saya dan teman-teman pada topik tertentu.

Ada banyak cara yang ingin saya terapkan, tapi untuk sekarang saya memilih sistem tanya jawab dengan topik tertentu. Membahas soal topik, dalam "Perspektif Majemuk" akan membahas topik yang beragam. Topik pertama yang akan saya angkat adalah buku. Saya sudah memegang nama-nama untuk mengisi serangkaian pos dari Perspektif Majemuk. 

Sistem tanya jawab yang saya terapkan agak berbeda dari kebanyakan tanya-jawab yang sering dilakukan. Saya memberi kolaborator saya kebebasan untuk membuat lima pertanyaan yang ditujukan kepada saya. Setelah pertanyaannya dikirim, saya akan meminta mereka menjawab pertanyaan yang mereka ajukan juga. Sengaja tidak saya katakan diawal agar mereka punya kebebasan untuk membuat pertanyaan. Atau alasan lainnya, saya ingin menjebak mereka. Ha ha ha.

Maaf kalau dirasa demikian. Aslinya saya ingin pertanyaan yang teman-teman kasih lahir dari hal yang benar-benar personal. Asumsi saya, jika saya katakan diawal, teman-teman akan punya kecenderungan main aman karena merasa harus menjawab pertanyaan tersebut. Jadi saya harap alasan ini bisa menutupi rasa bersalah saya.


Kedepannya, saya akan bahas banyak hal. Saya akan bahas film, serial tv, opini, fenomena sosial, dan masih banyak lagi. Itu juga adalah landasan saya dalam membuat nama projek ini menjadi "Perspektif Majemuk", yang dimana saya ingin menekankan bahwa pandangan itu tidak tunggal, kebenaran juga demikian. Saya ingin menggali perspektif orang, untuk mengatakan bahwa perspektif itu jamak dan hal tersebut adalah hal yang baik.

Saya curiga, terutama kepada diri saya sendiri bahwa jangan-jangan selama ini saya terlalu lama dicekoki hal yang hitam dan putih. Bahwa pada akhirnya, hitam adalah hal yang dinilai salah dan putih adalah hal yang benar. Bagaimana kalau selama ini, kebenaran itu tidak tunggal. Sama dengan melihat gajah dari sisi yang berbeda, perspektif satu akan mengatakan gajah tersebut punya belalai yang panjang dan perspektif yang lain mengatakan gajah tersebut punya ekor yang pendek. Tidak ada yang salah.

Tentu saja tidak ada niat untuk membuat saya terlihat nasionalis. Sungguh, itu diluar dari pikiran dan hal yang saya inginkan saat membuat hal ini. Saya baru memikirkannya saat mau menulis pos ini. Terlepas dari hal itu, saya memang tidak anti nasionalis. Saya memilih untuk mengatakan hal ini sebagai bentuk antisipasi saja biar ngga perlu capek-capek klarifikasi.


Siapa yang akan menjadi teman kolaborasi saya? Tunggu saja. Saya sudah memegang nama-nama yang akan mengisi projek ini. Sejauh ini, respon teman-teman sangat baik. Terimakasih tak terhingga. Selain dari topik yang saya sebut, topik apa saja yang teman-teman ingin tahu? Kemudian, perspektif siapa yang teman-teman ingin lihat? Siapa tahu saya ada akses dan kesempatan untuk ngobrol dengan mereka, karena saat ini, teman-teman yang akan mengisi hanya orang-orang yang saya kenal saja. 

Untuk jadwal terbitnya masih saya pikirkan. Pengennya dua kali sebulan atau paling tidak sekali sebulan. Mudah-mudahan sesuai rencana. Untuk informasi selanjutnya, akan saya update sesegera mungkin. Ohya, ada yang bisa nebak kolaborator pertama Perspektif Majemuk? Saya kasih bocoran. Cluenya, nikah muda.

Related Posts

20 comments

  1. Ini dia yang ditunggu-tunggu :D proyek kolaborasi yang menarik, Mas Rahul! Ternyata sudah banyak topik yang disiapkan dengan narasumber yang berbeda-beda yaa. Seru banget pastinya untuk menyimak pembahasan topik yang sama namun dengan perspektif yang berbeda-beda. Sebetulnya konten seperti ini yang saya inginkan lebih banyak di blog saya kelak, semoga tahun ini bisa terwujud hahaha.

    Selamat dan semangat Mas Rahul untuk proyek barunya! Semoga lancar dan ditunggu kehadiran Mama Keno (berdasarkan clue yang diberikan, semoga nggak salah tebak wkwkwk) yang akan mengisi edisi pertama kolaborasi ini 😜

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, semoga yang kak Jane harapkan bisa berjalan dengan baik. Kalo butuh apa-apa, bisa dikabari. Ha ha ha. Tebakannya lumayan bagus. Saya curiga ini pake orang dalam.

      Terimakasih sudah sabar menunggu kak Jane. Semoga kolaborasi ini tidak jadi yang terakhir 😆 Saya sudah punya daftar topik berikutnya, mudah-mudahan ada narasumber yang mau dan bersedia.

      Delete
    2. Mba Janeee, udah bisa nebaak ajaa.. Hehehe.. 😆 😆
      Mas Rahul, ga sabar nih nungguin postingan kolabsnya tayang, termasuk kolabs2 lainnya yang ternyata idenya udah banyak dan majemuk banget..

      Nah untuk pertanyaan, jujur sempet kaget ternyata yang disuruh jawab adalah pertanyaan sendiri. Hehehe.. Untungnya aku ga ngerasa terjebak. Justru aku yg mau menjebak Mas Rahul buat jawab pertanyaan2 itu 🤭

      Sukses selalu blognya Mas rahul. Awal tahun udah dipenuhi ide2 segar2. Keren!

      Delete
    3. Terimakasih kak Thessa. Ternyata clue yang saya kasih terlalu gampang untuk ditebak. Banyak yang bisa nebak 😆

      Untuk pos perdana Perspektif Majemuk sudah rilis hari ini. Episod berikutnya (jika tidak ada halangan) akan tayang akhir bulan.

      Saya ngga merasa terjebak juga sih sebenarnya. Pertanyaan kaj Thessa menarik dan saya suka. Jadi mengingatkan saya tentang beberapa hal 😁

      Delete
  2. Wah udah kepengin baca project kolaborasinya Rahul dan teman- blogger. Ini termasuk ide yang bagus banget Rahul, konten yang terinspirasi dari acara Talkshow. Semoga semua prosesnya bisa dilancarkan yaa!! :D👍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Terimakasih doanya kak Reka, terimakasih juga sudah menunggu. Semoga kolaborasi ini bukan yang terakhir. Tidak sabar untuk membaca respon teman-teman 😁

      Delete
  3. Konsep kolaborasi yang menarik, Hul 😁
    Semoga dilancarkan untuk proyek kolaborasi Rahul ini ya.

    Sepertinya mengajak Kak Rey untuk membahas seputar film bisa dipertimbangkan, Hul 😁.

    Untuk kolaborator pertamanya, siapa yang tidak tahu jika cluenya Nikah Muda 🤭. Nggak sabar ingin melihat postingan kolaborasi pertama Rahul. Ditunggu ya!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayaknya banyak yang bisa nebak. Mungkin saya mesti bikin clue yang lebih sulit 😅

      Aamiin, terimakasih doanya kak Lia. Untuk kak Rey, saya punya topik-topik yang menarik, semoga beliau punya waktu. Colek orangnya, belum muncul 😆

      Delete
    2. Woeeee, orangnya kecolek hahahaha.
      Atuh saya mah mau banget :D

      Delete
    3. @Reyna Raea: wih, sudah dapat lampu hijo 😆

      Delete
  4. Wuiiiih, nggak sabarrrr, kayaknya kalau dari clue pertama itu mba Thessa, ya 😍

    Asik, asikkk.. Semoga lancar program talkshow-nya mas Rahul hehehehe. Saya bagian makan popcorn sambil menikmati tulisan yang mas bagikan. By the way, saya mau kasih suggest mas Anton dan mba Phebie, salah dua panutan saya dalam hal pemikiran 😁 Siapa tau mas Rahul ada niatan ajak mas Anton dan mba Phebie talkshow hohohoho ~

    CAN'T WAIT 🥳🎉

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Terimakasih doanya kak Eno. Saya punya topik yang menarik untuk kak Eno, tapi belum bisa dieksekusi. Mudah-mudahan nanti ada waktu. Terimakasih juga untuk sarannya, Mas Anton dan kak Phebie sudah masuk dalam daftar, saya sudah punya topik untuk mereka, semoga nanti berkenan.

      Kayaknya saya ngga cocok bikin bocoran-bocoran seperti ini 😅

      Delete
  5. Memang menjebak kalau kayak begitu, sih. Mirip banget tugas dari guru saya saat kelas 11. Udah bikin pertanyaan susah-susah yang mengharuskan siswa beropini dan menganalisis hal itu secara mendalam, terus saya kira bakal dilempar ke teman secara acak, taunya suruh jawab sendiri. Mampuslah. XD

    Aduh, lingkaran bloger saya terlalu kecil buat menebak siapa yang menikah muda. Hahaha. Yang saya tahu dia jelas perempuan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga punya pengalaman demikian, makanya saya kepikiran untuk menerapkannya pada undangan projek ini. Ha ha ha. Untuk kedepannya, saya akan pake cara yang lain karena dengan mengumumkan hal tersebut, alasan saya untuk menggunakan cara itu sudah tidak efektif lagi.

      Lingkaran blogger bang Yoga kayaknya sudah mulai vakum semua. Ha ha ha. Saya juga baru mendapat banyak kawan baru. Untuk tebakannya, lagi-lagi benar. Tapi kalo boleh tau, kenapa bisa jawabnya sedimikian yakin? 😁

      Delete
  6. Waah ini nih yang ditunggu-tunggu Rahul! Suka deh sama judul dan makna dari judul proyeknya sendiri. Betul, perspektif setiap orang pasti beda-beda, ga bisa dipaksakan sama yaa...

    Semoga lancar-lancar proyeknya ya Rahul, ini bakal menarik siih talkshow dalam bentuk pos di blog 😄

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Terimakasih doanya kak Eya. Ohya, episod perdana Perspektif Majemuk sudah rilis hari ini. Sudah bisa dibaca 😁

      Delete
  7. aku tak sabar kak Rahull
    wahh kalau dari cluenya jelas aku sudah paham hehehe
    membaca perspektif antara satu orang dengan orang lain dari sebuah masalah pasti seru, tiap orang punya sudut pandang masing masing untuk menyikapinya

    tinggal nunggu waktu aja nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Episod perdananya sudah rilis kak Ainun. Sudah bisa dibaca. Terimakasih sudah menunggu 😁

      Delete
  8. Uwwwoooowwww, talkshow, itu menarik banget!

    Saya sebenarnya suka juga nonton talkshow, saking dulu saya penggemar Metro TV ya, eh bentar, Metro TV masih ada kan sampai sekarang , efek saya nggak pernah lagi nonton TV :D

    Kadang, kalau saya lagi nggak ada list buat ditonton, saya buka youtube dan nontonin talkshow, cuman memang sekarang udah jarang, saking saya tuh terallu banyak yang disukai, keknya semua suka, terlalu serakah, sampai ga ada yang benar-benar dikuasai wakakakakakak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saking sukanya talkshow, saya kalo makan aja nonton talkshoe di YouTube. Alasannya karena lebih gampang sambil makan, apalagi yang ditontonkan talkshow bahasa Indonesia. Jadi kalo makan ikan, bisa fokus misahin tulang, tapi tetap nyimak pembahasannya 😆

      Delete
Terimakasih sudah membaca. Sila berkomentar terkait tulisan ini.