Setelah melakukan ODOP, atau satu hari satu postingan bersama teman-teman Blogger, akhirnya sampailah pada postingan ini. Bukan, ini bukan pos terakhir untuk ODOP karena kemarin sudah selesai tanggal 7 Maret 2021. Terus, postingan apa ini?
Ini adalah postingan evaluasi untuk ODOP 0.1 yang telah saya lakukan bersama teman-teman. Saya mengajak teman-teman untuk membuat satu pos untuk menutup ODOP ini dengan evaluasi, semacam acara pembubaran panita lah istilahnya. Saya harapnya, postingan ini menjadi pemantik untuk teman-teman yang lain membuat kegiatan-kegiatan macam ini.Apakah ODOP atau posting sehari sekali adalah hal yang baru untuk teman-teman?
Sebenarnya bukan hal baru. Pertama kali aktif kembali di blog April 2020, saya sempat menulis satu hari satu postingan juga. Rencananya mau seminggu, sayangnya cuma dapat enam hari. Beberapa bulan berlalu, saya kepikiran untuk mencobanya kembali. Hitung-hitung pemanasan untuk satu projek yang sedang saya kerjakan.
Saya pergi ke Kafe MM, membuka thread berjudul ODOP untuk meminta tanggapan teman-teman soal One Day One Post, terus saya iseng ngajak teman yang mau jika saya ngadain ODOP. Eh, ajaibnya ada yang mau. Karena tak enak, saya akhirnya mengambil tanggung jawab itu dan mulai menyusun sistem ODOP yang saya beri nama ODOP 0.1 itu.
Sederhananya, saya dan enam orang teman melempar tema kami masing-masing. Dari ketujuh tema itu, saya acak lewat random pick. Setelah mufakat, akhirnya kami memulai ODOP hari pertama pada tanggal 1 dan berakhir tanggal 7 bulan Maret 2021.
Rasanya menyenangkan. Menulis dengan tema yang berbeda setiap hari. Setiap bangun pagi, selalu ada perasaan excited untuk ngedit dan publish tulisan hari itu. Terus absen tautan pada thread di Kafe MM dan blogwalking ke tulisan teman-teman yang lain. Sebenarnya tidak ada keharusan untuk blogwalking ke sesama peserta ODOP ini, tapi ini jadi semacam kegiatan yang menyenangkan. Terutama untuk saya sendiri.
Proses nulisnya bagaimana?
Selama proses nulis, saya tidak mengalami kesulitan yang benar-benar menganggu aktivitas dan kegiatan lain. Bahkan, saya menyelesaikan semua tema pada hari ketiga ODOP berjalan. Saya hanya stuck pada tema dari kak Eya tentang mimpi aneh. Selain itu semuanya beres dan tidak ada masalah. Bangun pagi, saya tinggal mengedit tulisan dan menambahkan gambar atau ilustrasi.
Kalo nulisnya sendiri, biasa saya lakukan setelah bangun pagi. Saya biasanya
nyicil, nulisnya bukan untuk tulisan hari itu juga. Jadi pas selesai nulis,
saya lanjut ngedit tulisan untuk hari itu. Setelah tulisan hari itu publish,
saya lanjut nulis lagi sebelum ke kampus. Begitu terus.
Impresi baca tulisan teman-teman dengan tema yang sama seperti apa?
Saya pernah menyebutkan istilah ini, bahwa membaca tulisan teman-teman dengan tema yang sama ibarat sedang sharing session. Misalnya, pada tema dari saya tentang kronik masa sekolah, bercerita tentang peristiwa masa sekolah dari setiap jenjang. Dari setiap tulisan teman-teman, saya mendapat satu kesimpulan bahwa masa remaja memang masa yang menyenangkan.
Setiap orang, punya batas bandelnya masing-masing dan itu tidak masalah. Saya menyukai bagaimana tulisan kak Eno pas SMA tentang ngumpet saat orang tua temannya tiba-tiba pulang, atau saya yang teringat pernah sekolah siang karena sekolah di renovasi karena baca tulisan kak Frisca. Semua tulisan menyenangkan untuk dibaca, seperti mengingatkan saya tentang begitu menyenangkannya masa-masa sekolah.
Saya rindu main ke kantin belakang kelas. Saya rindu tidur di musala saat
pelajaran Matematika. Saya rindu ke rumah guru saya untuk belajar musik dan
Akuntansi, meskipun saya tetap ngga ngerti. Saya jadi ingat kutipan dari buku
Realitionshit karya Alitt Susanto: "yang dikangen setelah putus itu bukan
orangnya, tapi kebiasaan yang dilakuin dengannya".
Selama tujuh hari membaca pengalaman dengan tema yang sama, apakah teman-teman melihat kecenderungan atau hal yang menarik dari kisah dan cerita teman-teman yang lain?
Menariknya, karena tujuh tema yang dikasih cukup personal saya jadi tau peristiwa atau hal-hal yang teman-teman lakuin. Misalnya, peristiwa saat kak Eya nembak cowok pake coklat, atau saya jadi tau Syifana ngga terlalu expert soal main game. Jadi, saya banyak tau cerita yang bahkan belum pernah saya dengar sekalipun.
Ohya, pas ngomongin permainan anak-anak, saya juga jadi paham kalo setiap daerah itu punya permainan yang hampir sama. Bedanya cuma nama permainan dan kebijakan permainan pada tiap daerah. Misalnya, Engklek pada tulisan kak Frisca di tempat saya namanya keng-keng sementara di tempat Syifana namanya Jangka.
Tulisan dari kak Sella juga unik dan menarik. Saya bisa baca tulisan pendek, tapi isinya padat dan tetap on point. Sedangkan kalo kak Lia, meski sempat sakit, kak Lia tetap bela-belain absen untuk tulisan hari itu. Salute.
Apakah masih tertarik mengikuti ODOP?
Saya sendiri masih sangat tertarik, bahkan belakangan jadi ketagihan dan akhirnya tetap nulis meski jadi draft post saja. Saya pengennya, ada teman-teman yang menginisasi ODOP 0.2, melanjutkan kegiatan-kegiatan macam ini. Saya tetap akan ikutan, tapi memberi ruang untuk teman-teman ikut bergerak dan berpartisipasi.
Dari kegiatan kemarin, tentu tidak sepenuhnya mulus. Ada berbagai macam kendala untuk evaluasi kegiatan berikutnya. Mudah-mudahan menjadi bahan pertimbangan untuk kegiatan yang akan teman lakukan agar tidak timbul masalah serupa.
1. Persiapan adalah Kunci
Saya cukup sadar bahwa kegiatan kemarin itu sangat terburu-buru. Konsepnya tidak matang, dan teman-teman mungkin kurang matang menyiapkan amunisinya. Kalau ada yang perlu dievalusi, yang pertama adalah persiapannya. Harus matang dan punya rencana cadangan.
2. Kompleksitas adalah Lawan Konsistensi
Sejak awal menjalankan kegiatan ini, saya tidak pernah mengatakan standar tulisan harus berapa kata atau berapa banyak. Terserah teman-teman dan mengikut pada standar masing-masing. Saya sendiri tentu punya standar, dan teman-teman pasti juga begitu. Hal yang ingin saya katakan adalah kompleksitas adalah lawan dari konsistensi.
Semakin ruwet dan panjang isi tulisan biasanya akan semakin sulit dalam mengerjakannya. Kemudian berimbas pada mood dan konsistensi tulisan. Bukan tidak mementingkan kualitas, tapi kemarin adalah kegiatan bersenang-senang. Tujuannya pun untuk melihat seberapa bisa kita rutin menulis setiap hari dan seberapa mampu kita konsisten.
Tidak apa-apa sederhana tapi on point, ketimbang menulis panjang dan ruwet tapi malah membuat kita jadi susah sendiri. Ini memang tulisan demotivasi, tapi akan berhubungan pada poin nomor tiga.
3. Kesehatan
Semakin ruwet tulisan, semakin banyak pikiran dan tenaga yang habis. Dengan tujuan kemarin sebagai kegiatan senang-senang, saya tidak menyangka kak Lia kesehatannya bisa drop. Mungkin karena kegiatan ini atau hal lain, saya juga tidak tau.
Saya tidak ingin kegiatan ini atau kegiatan lain nantinya akan membuat kesehatan kita terganggu. Apalagi pada kesehatan mental dan fisik. Jangan sampai amit-amit. Tujuan kegiatan kemarin adalah bersenang-senang, kalau seperti ini sudah pasti bertentangan dengan tujuan awalnya.
Tentu kita punya kesibukan lain masing-masing, menjadikan kegiatan ini sebagai salah satu dari prioritas teman-teman membuat saya begitu senang. Tapi jangan sampai hal ini malah menjadi beban untuk teman-teman semua.
Itu saja dari saja. Sekian.
Telah sampai pada penghujung tulisan, terimakasih untuk yang sudah mengikuti tulisan ODOP kami kemarin. Terimakasih juga untuk teman-teman yang sudah berpartipasi. Terimakasih untuk Mas Anton untuk wadahnya, Kafe MM, karena tempat dan fasilitasnya kami bisa mengadakan ODOP ini dengan lancar dan sesuai rencana.
Dengan itu, saya ucapkan kepada semua peserta ODOP bahwa kegiatan ODOP 0.1 resmi selesai. Sampai jumpa pada kegiatan-kegiatan selanjutnya.
Katanya, salah satu kunci keberhasilan itu adalah konsisten. Dan ODOP a.k.a One Day One Post juga menerapkan hal serupa ya. Keren rul.
ReplyDeleteDulu gue sempet ngejalanin hal kayak gitu, 1 bulan 30 postingan. Hasilnya? cuma kuat sampe 12an haha
Coba kalau ada ODOP lagi, pengen ikutan gue supaya ada motivasi buat nulis di blog
Nah, kan. Mungkin bisa main dulu ke forum Kafe MM mas Doni. Di sana banyak blogger juga. Kalo ada ODOP, pasti infonya akan ada di sana juga
Delete🥳🥳🥳🥳
ReplyDeleteYeay!!! Terima kasih untuk ODOP 0.1 ini Rahul!!! Senang bisa ikut partisipasi hehehe
Terimakasih juga sudah berpartisipasi kak Frisca. Senang bisa jadi bagian dari hal yang menyenangkan ini
DeleteTolong dong saya mau kalo ada ODOP lagi. Lama nggak nulis rutin hahaha. Terakhir nulis rutin 30 hari itu tahun lalu kayaknya. Tahun ini belum ada yang iseng bisa diikutin hehe.
ReplyDeleteDitunggu kabar ODOP 0.2-nyaaa.
Kemarin memang kegiatannya tidak terlalu digembar-gemborkan. Jadi mungkin banyak yang tidak tau. Kalo ada kegiatan serupa, akan saya kabari deh
DeleteBeneerr ini berasa kayak lagi sharing session. Dikasih satu tema, tapi bisa beda-beda pembawaan tulisannya masing-masing.
ReplyDeleteBener juga ada beberapa tulisan temen-temen yang bikin aku mikir "ooh iya juga, aku pernah juga begini kok ga inget" 😆
Once again, terima kasih Rahul udah menginisiasi ODOP 0.1 inii, seneng banget bisa terlibat 😆
Jadi dalam satu tema itu, kita bisa tau hal baru. Bisa karena baru didengar, atau istilahnya saja yang beda.
DeleteSaya yang mestinya terimakasih. Kak Eya dengan kesibukannya, mau ikut ngeramein kegiatan kemarin
Emang keren bang Rahul ini inisiasi untuk ODOP dengan lingkup kecil dengan ide yang berbeda tiap harinya..
ReplyDeleteSaya menikmati blogwalking ke blog2 yang ODOP dan merasakan sudut pandang yang berbeda tiap masing2 penulis..
Pengen ikutan ODOP selanjutnya, tapi kayaknya saya maaih harua "terapi nulis" dulu biar terbiasa :))
Saya mah cuma ngajak teman-teman mas Andie. Yang keren itu mereka, berani ikut, berani tanggung jawab untuk pos setiap hari. Keren.
DeleteSiap mas Andie. Kalo sudah siap, mungkin mas Andie bisa jadi pengisiasinya. Saya mau ikut lagi. Seru
Meski nggak sempat meninggalkan komentar di semua tulisan, tapi saya sangat sangat menikmati semuaaa tulisan kalian di ODOP season pertama ini XD
ReplyDeleteMungkin sesekali blogger tuh harus dikasih challenge seperti ini supaya idenya mengalir terus dan adrenalinnya terpacu huahahaha soalnya ini juga yang saya rasakan waktu mengikuti BPN challenge selama 30 hari beberapa tahun yang lalu. Awalnya ngerasa nggak mungkin. Tapi mungkin betul yang anonim bilang, kalau lagi terdesak, kreativitas kita bisa lebih terasah 😆
Terima kasih Mas Rahul untuk gagasan ODOP season pertama ini. Sebagai pembaca, saya juga merasakan keseruannya. Mudah-mudahan bisa bertemu di season kedua ya 🙈
Terimakasih sudah membaca tulisan kami kak Jane. Senang euy. Saya liat kak Jane nulis hal serupa juga. Terimakasih.
DeleteMemang mesti dikasih kotak dulu baru kreatif. Makanya, mahasiswa sistem kebut semalam itu bukannya malas, tapi nunggu momen kreatif. Ha ha ha.
Terimakasih sekali lagi kak Jane. Kalo ada kegiatan serupa, saya harap kak Jane juga bisa ikutan
tantangan BPN bener bener menguras ide ini, tapi aku seneng liat semangat temen temen waktu itu
Deletemau ikutan tapi waktu itu masih nggak yakin sanggup enggaknya
BPN itu apa yah? Saya ngga tau. Ha ha ha.
DeleteMas Rahul terima kasih lho sudah jadi leader ODOP 1.0, walaupun aku ketinggalan tapi akhirnya bisa ikutan juga dengan nulis rapelan wkwk. Kalau ada ODOP 2.0 aku maunya jadi anggota aja, nggak sanggup kalau jadi leadernya mah hihi. Seru banget baca tulisan-tulisan ringan teman-teman. <3
ReplyDeleteKemarin juga saya keteteran, banyak kurangnya. Mesti cari yang lebih bener kalo skalanya mau diupgrade. Btw, terimakasih sudah meramaikan kegiatan kemarin kak Endah
DeleteYo yooo yooo, senang banget akhirnya ODOP 1.0 resmi ditutup hahahaha, really happy, karena bisa saling support satu sama lain, dan temanya super fun, mengajak saya berpikir sejenak 😆
ReplyDeleteBy the way, tolong poke saya jika ada ODOP 2.0 mas, hahahahaha, siapa tau mas Rahul ingin kembali jadi leader, kalau saya sama seperti mba Endah, jadi anggota saja 🤣
Senang, lega, tapi rasa pengen lagi makin besar. Ha ha ha. Kemarin adalah pengalaman yang menyenangkan.
DeleteMudah-mudahan ada yang menginiasi yah kak Jane. Saya juga bukan leader yang tepat. Tapi kalo ada waktu luang lagi, dan khilaf, kayaknya akan saya buka lagi dengan skala terbatas kayak kemarin
Rahul, terima kasih telah menginisiasi untuk ODOP 0.1 ini yawww 🙏🏻 maaf tulisan penutupku belum naik nih! Masih struggle dengan mood belakangan ini 😂
ReplyDeleteTapi aku merasakan keseruan yang sama seperti teman-teman lain saat mengikuti ODOP 0.1 ini 😁 sebuah pengalaman baru dan berharga untukku, tentunya hihihi.
Pankapan kalau ada yang 0.2 semoga aku bisa ikutan 😂.
Terimakasih juga kak Lia sudah ikut meramaikan. Tidak masalah kak Lia, istirahat dulu saja. Mudah-mudahan lekas pulih.
DeleteAamiin. Saya harapnya juga begitu. Teman-teman yang kemarin bisa ikutan lagi
seneng bisa baca cerita temen temen yang ikutan di tantangan kemarin ini.
ReplyDeleteringan dan lucu lucu, aku suka
maap ya kak Rahul, aku telat baca komen balesannya di MM waktu itu
sedihh
nanti pasti ada tantangan menarik lainnya ya, mungkin dari ide temen temen lain juga, atau dari kak Rahul atau dari aku sendiri mungkin
Gapapa kak Ainun. Setiap orang punya kesibukan masing-masing.
DeleteMungkin ODOP 0.2 bisa dipegang oleh kak Ainun
ReplyDeleteSalut sama Rahul, bisa konsisten gitu padahal jadwalnya padat ngurus jam terbang kuliah juga. Odob itu tema ditentukan terus artikelnya itu dikembangkan dalam bentuk cerita kah seperti artikel semacam curhat ? Maaf banyak nanya , soalnya belum pernah ikut even ginian .