Sekarang, tontonan menjadi lebih beragam. Saya jadi banyak mendapat referensi tontonan yang keren-keren. Sehingga, membutuhkan yang namanya daftar tontonan agar nantinya tak lupa dengan prioritas judul tontonan. Oleh karena itu, jadwal tontonan sekarang sudah tidak banyak berguna karena kebanyakan film dan serial sudah bisa dinikmati dengan fitur play on demand. Atau sederhananya bisa ditonton dimanapun dan kapanpun.
Dari TV ke teknologi yang lebih canggih seperti handphone dan laptop memang terjadi dengan begitu cepat dan kalau kita lihat kembali ini mengambil sebagian esensi dari menonton itu sendiri. Ini saya sadari ketika menonton Vincent dan Desta Show di YouTube pada 4 Mei. Dalam satu pembahasan, ada penonton yang bertanya "kenapa live-nya tidak di upload?". Vincent mempersilahkan Desta untuk menjawab,"Karena kami ingin membuat esensi menonton TV seperti dulu. Ada sesuatu yang ditunggu. Jadi kalian hanya bisa menonton pada saat live.". Begitulah, kira-kira.
Memang, itu terdengar seperti jawaban orang-orang yang menolak jaman. Tapi, saya cukup percaya pada sesuatu yang memiliki esensi tradisional. Dan itu, yang coba dipertahankan Desta dan Vincent. Massa Tonight Lovers pun tidak bisa dipandang enteng. 110 ribu penonton bisa dipecahkan malam itu. Bukan hal yang biasa.
Itu hanyalah pengantar, karena saya akan membahas beberapa serial terbaik yang saya tonton pada semester 1 tahun 2020 ini. Memang, tahun ini bisa dibilang tahunnya serial. Ada banyak serial keren dan Indonesia memulainya dengan baik lewat serial original Saiyo Sakato.
Drama Korea
Tahun ini, memang saya cukup banyak menonton drama korea dibanding tahun sebelumnya. Sebab, ada banyak judul yang menarik dan ramai karena memang bagus. Seperti Crash Landing On You, yang diperankan oleh Hyun Bin dan Son Ye-Jin. Meski tayang akhir tahun lalu, tapi saya baru mengikuti awal Januari.Crash Landing on You |
Crash Landing on You sederhananya bercerita tentang seorang pengusaha perempuan bernama Yoon Se-ri dari perusahaan kecantikan mengalami kecelakaan saat bermain paralayang. Yoon Se-ri terbawa angin kencang dan terjebak di Korea Utara. Di sanalah, pertemuannya dengan tentara Korea Utara, Ri Jeong-hyuk dimulai.
Disamping membahas kisah romansa, persahabatan, dan politik, serial ini juga sedikit banyak membahas Korea Utara dan hubungannya dengan Korea Selatan. Disini, Korea Utara digambarkan sebagai negara yang terbelakang. Hanya beberapa orang yang menggunakan handphone. Itupun kebanyakan hanya berada diwilayah perkotaan. Tidak aneh sebagai negara yang otoriter.
Kingdom |
Yang berikut adalah Kingdom season 2, serial original Netflix yang diangkat dari komik berjudul The Kingdom of Gods. Melanjutkan cerita pada season pertama, Kingdom season 2 ini sederhananya bagaimana pangeran Lee Chang mengungkap kebenaran yang terjadi di kerajaan sekaligus memimpin dalam aksi melawan mayat hidup yang sudah bermutasi di musim dingin.
Membawa tema zombie kedalam cerita politik kerajaan memang tidak aneh jika diidentikkan dengan Game of Thrones. Tapi Kingdom mampu membawa diri dengan baik. Dikemas dengan beda dan lebih membumi. Dulunya, harapan saya ini bagusnya dijadikan limited series satu season saja. Tapi karena sudah berada pada area industri besar, saya harap kemasan untuk season-season berikutnya bisa memberi suprise.
Tunnel (Korea) |
Kemudian ada Tunnel, serial kejar-kejaran yang cukup seru. Sebenarnya, saya lebih dulu nonton adaptasi dari Indonesianya yang memang sangat berhasil. Materi Tunnel memang bagus, sehingga mau diadaptasi negara manapun jika mengambil kearifan lokalnya akan terlihat baru dan menarik. Seperti yang dilakukan Indonesia.
Tunnel bercerita tentang seorang polisi yang mengungkap pembunuhan berantai, terlempar ke masa depan dan mendapati kasus yang sama masih terjadi. Dengan durasi 60 menit lebih tiap episod, Tunnel cukup melelahkan. Indonesia menyiasati ini dengan memangkasnya. Atau mungkin itu hanya faktor keterbatasan budget. Yang jelas, ide itu cukup brilian dan efektif.
Itaewon Class |
Itaewon Class, serial yang cukup sulit untuk diterjemahkan hanya dari sinopsisnya saja. Intinya ini adalah tentang balas dendam seorang pemuda kepada seorang pengusaha restoran terbesar di daerah Itaewon, Korea. Diperankan oleh Park Seo-joon dan Kim Da-mi, Itaewon Class sangat menghibur dan tidak ragu saya katakan jika ini salah satu drama Korea favorit saya. Meski bagi saya, Itaewon Class ditutup dengan agak meh dan nanggung. Jika senang dengan tema besar balas dendam, ini bisa jadi pertimbangan untuk mencoba drama korea.
The World of the Married |
Dan yang terakhir adalah The World of the Married, salah satu serial yang paling banyak diperbincangkan tahun ini. Bagi beberapa orang, drakor ini cukup overrated. Mungkin karena temanya yang serupa sinetron Indosiar. Tapi bagi saya The World of the Married cukup menghibur. Maksudnya, saya tidak ada keterpaksaan untuk menonton dengan atensi bahwa saya akan ketinggalan saat membicarakan drakor ini. Saya menonton karena benar-benar ingin tahu ceritanya. Dan karena itu juga, saya akhirnya tahu kalau serial ini diadaptasi dari serial Inggris berjudul Doctor Foster.
Serial Indonesia
Saiyo Sakato |
Tentu saja saya akan membahas Saiyo Sakato lebih dulu. Sebab, saya sudah menyinggungnya pada paragraf pertama. Saiyo Sakato ini adalah serial original yang tayang di GoPlay, dibawahi oleh Salman Aristo dan Gina S. Noer. Bercerita tentang perseteruan dua pasang istri dari suami yang sudah meninggal untuk merebut harta warisan: nama restroran Padang.
Temanya menarik dan dieksekusi dengan baik. Duo Cut Mini dan Nirina Zubir tampil luwes dengan karakter yang sudah sering mereka mainkan: seorang istri. Membawa masakan bukan yang pertama kali dilakukan, tapi mengawinkan budaya Padang dan poligami benar-benar baru dan menarik.
Tunnel (Indonesia) |
Berikutnya ada Tunnel, adaptasi dari serial Korea. Secara garis besar, ceritanya sama saja. Tapi yang membedakan Tunnel versi Indonesia mengambil kearifan lokal yang cukup kental. Beda dengan adaptasi Thailand, yang katanya hampir mirip. Yang saya suka dari serial ini adalah pemanfaatan durasi yang sangat efektif.
Filosofi Kopi The Series |
Filosofi Kopi Series adalah cerita antara Filosofi Kopi pertama dan kedua. Ini mengangkat kisah tentang perjalanan Ben dan Jody berjualan dengan kombi keliling Indonesia. Menambah dan mengalami pergantian pemain menciptakan sebuah sebuah dinamika baru yang cukup luwes. Rachel Amanda menjadi penyegar dalam serial ini.
Preman Pensiun |
Kalau ada sinetron Indonesia favorit saya, mungkin Preman Pensiun salah satunya. Sampai saat ini, saya juga belum bisa membedakan penjelasan harafiah antara sinetron dan serial. Tapi sepemahaman saya, sinetron cenderung lebih banyak dalam jumlah episod karena sifatnya striping tayang setiap minggu dalam jadwal tertentu. Tapi Preman Pensiun agak sulit dikatakan sinetron, sebab ia punya jumlah episod yang tidak bisa dikatakan banyak.
Preman Pensiun Season 1 menceritakan awal mula Kang Bahar meneruskan tongkat estafet sebagai kepala preman di Bandung. Ia memberi mandat kepada Kang Mus untuk menjadi penggantinya. Stigma preman di Masyarakat menjadi momok yang Kang Bahar coba hilangkan dari dulu. Sehingga, Kang Mus sebagai penerus mencoba menjalankan amanah Kang Bahar. Namun, ia harus berhadapan dengan Jamal, preman yang mempunyai prinsip bersebrangan dengannya.
Cek Toko Sebelah The Series |
Serial Cek Toko Sebelah season 2 entah kenapa dibagi menjadi dua bagian. Ada 9 episod yang sudah tayang. CTS season 2 ini bercerita tentang Koh Afuk yang kembali dan mendirikan sebuah tempat pemancingan karena merasa bosan dengan tidak melakukan apa-apa. Serial ini masih cukup lucu untuk diikuti, meski jika dibandingkan dengan yang pertama sangat terasa perbedaannya.
Dengan tutupnya Hooq beberapa waktu lalu, sepertinya CTS mesti mencari tempat baru untuk merilis bagian kedua. Iflix bisa jadi pilihan, tapi jika bisa tayang di Netflix akan keren melihat serial pertama Indonesia yang tayang di Netflix.
Campuran
Sex Education |
Serial Netflix yang paling saya nanti tahun ini adalah Sex Education season 2. Melanjutkan season sebelumnya, cerita Sex Education masih seputar Otis dengan Ibu dan teman mengenai seks. Dibahas tanpa mengenal istilah tabu dan ringan, Sex Education merupakan sajian cerita remaja yang unik dan menarik.
Perjalanan dilematis Otis untuk tetap menjalankan bisnis nasihat seks bersama Maeve atau memperbaiki hubungannya bersama Ola. Karakter baru yang ditampilkan juga memberi warna baru. Tiap karakter memiliki porsi yang pas.
On My Block |
Banyak sekali tontonan jika mempunyai akun Netflix. Dari sekian banyak tontonan populer, banyak juga tontonan yang tidak banyak orang tahu namun bagus. On My Block salah satunya. Pertama kali menonton serial ini, terasa sangat asing dengan hampir semua pemeran, kecuali Jason Genao yang main di salah satu franchise besar.
On My Block tahun ini memasuki season ketiga, bercerita tentang empat anak muda yang diancam untuk menemukan Lil Ricky (semacam orang berpengaruh yang dirumorkan telah meninggal). Meski tidak selucu season sebelumnya namun tetap punya daya pikat.
Money Heist |
Lacasa de Papel atau Money Heist salah satu serial kriminal yang seru tahun ini. Meski sudah tahu dari tahun kemarin, namun baru sempat nonton sekarang dan langsung membabat 4 season sekaligus. Bercerita tentang seorang yang menamai dirinya profesor merekrut orang untuk membobol bank terbesar di Spanyol.
Serial ini punya cliffhanger ditiap episod, jadi kita akan dibuat terus penasaran dengan episod selanjutnya. Tidak heran jika Spanyol adalah gudangnya film dengan plot twist yang cukup keren. Sebab kita bisa melihat Alvaro Morte yang sebelumnya bermain dalam film Oriol Paulo, sutradara yang bikin The Invisible Guest.
Bagi saya, tipe serial macam Money Heist ini punya napas yang cukup panjang untuk dilanjutkan. Tapi tetap, 2 season pertama tetap yang terbaik.
Breaking Bad |
Breaking Bad mungkin tidak asing lagi ditelinga beberapa orang. Serial yang tayang di HBO ini memang tergolong serial lama. Saya sudah menonton 1 season dan cukup tertarik dengan semesta Walter White dan Jesse Pinkman ini. Gaya bercerita, pergerakan kamera, dan dinamika karakter yang kuat adalah elemen yang bisa kita temukan pada serial Breaking Bad.
Folklore |
Disamping itu, masih dari kanal HBO saya baru saja menghabiskan serial antologi berjudul Folklore. Meski sebelumnya sudah menonton episod 1 yang isinya adalah arahan Joko Anwar, perwakilan dari cerita rakyat Indonesia yang mengangkat Wewe Gombel.
Saya tidak ragu mengatakan diantara semua episod, bagian Joko Anwar adalah yang terbaik. Disusul oleh Pob (Thailand), Tatami (Jepang), dan Mongdal (Korea). Meski pada bagian Nobody menampilkan Joko Anwar dan ceritanya cukup dekat secara budaya dan kepercayaan, saya rasa episod ini yang paling lemah.
Dark |
Jika ada serial yang paling dinanti tahun ini, mungkin itu adalah serial Jerman yang berjudul Dark. Season terakhirnya sangat ramai dibicarakan. Karena mengusung tema time travel, ada banyak teori yang menjadi bahan diskusi. Terutama pada karakter, era, dan semesta.
Menjelang tayangnya season 3, saya merewatch season 2 agar lebih gampang memahami alur pada season 3. Meski jelas juga saya tetap membawa contekan saat menonton season 3-nya.
Defending Jacob |
Terakhir yang saya tonton pada akhir semester 1 ini adalah miniseri Defending Jacob. Bercerita tentang keluarga Barber dimana seorang pengacara mendapati anaknya menjadi pelaku utama pembunuhan kasus yang ia tangani. Seperti serial lain, saya cukup mengapresiasi pada opening credits yang unik dan keren, sebab kita akan menyaksikan itu sampai episod terakhir. Defending Jacob punya elemen itu.
Jika disuruh untuk memilih dari 17 serial diatas, saya tidak bisa untuk mengurutkan dari yang terbaik sampai yang terburuk. Tapi saya bisa memberi 6 serial yang menurut saya layak untuk ditonton lebih dulu.
• Kingdom
• Sex Education
• Saiyo Sakato
• Money Heist S1 dan S2
• Dark
• Defending Jacob
Kingdom memang layak untuk ditonton. Saya pun kaget pas nonton Kingdom soalnya ini drama Korea yang konsepnya berbeda dengan apa yang saya pernah tonton selama ini 😂
ReplyDeleteHanya berharap ada seasons3 nya aja hahaha
Dengan melihat post-credit di akhir episod season2, harusnya ada sih
DeleteBuset, tontonan Anda banyak dan variatif sekali. Salut sekali. Kemarin saya baru ngelarin Dark sama Dirk Gently. Terus sekarang gatau kapan bakal punya waktu buat nonton lagi.
ReplyDeleteKarena tahun kemarin kebanyakan nonton film, tahun ini coba nonton serial dulu. Semesta mendukung
DeleteWah saya menangkap ada sinyal-sinyal actress favorit saya di series kingdom yaitu bae do na...
ReplyDeleteBtw kalau folklore saya udah nonton dong, tapi bukannya itu ga cuma 4 negara ya, ada tambahan dari singaporenya juga dong yang menurut saya paling serem visualnya diantara yang lain...yaitu yang cerita tentang mandor ga sengaja membangunkan sesosok pontianak yang mo balas dendam
Kalau yang love alias aktingnya marissa anita as ibu yang dipermainkan wewe gombel terkait hilangnya si anak, saya rasa kok masih kelihatan kaku ya actingnya (entah perasaan saya aja atau ga haha). Dan ini sebenernya beneran ada wewe gobel di lotengnya kan ya, soalnya semula saya pikir saya kejebak yang kupikir dia gila dan berhalusinasi aja karena adegan beli sate wkwkwk
Bae Doo-na memang keren sih. Pertama kali liat pas nonton The Host..
DeleteSaya lebih senang "Love Mother" sih, ketimbang "Nobody"
Waduh banyak juga ya, udah lama saya gak nonton drakor. Takut kumat lagi wkwk
ReplyDeleteDari semua daftar di atas, cuman satu yg udah saya tonton yakni cek toko sebelah. Selain itu gak pernah nonton, ada sih dikit lihatnya kek cuplikan sepintas. Ditutup duluan, lagi gak mood nonton😂
Sekali kumat, ngga ada obat 😅
DeleteSaya harus segera mencatat daftar rekomendasi film di sini. Ada beberapa yang saya baru tahu seperti Dark.
ReplyDeleteSaya suka dengan Preman Pensiun mungkin karena latar tempat dan suasananya yang sangat relate
Sila dicatat.
DeleteUrang Bandung?
Wah sampai dicatat, mas 😆
ReplyDeleteBeberapa series di atas sudah saya tonton dan mostly bagus-bagus memang 😍 tapi saya nggak menonton Kingdom karena seram zombie-nya nggak mau lihat hahahahaha.
Dari banyak daftar ini yang udah saya tonton baru the world of married couple, preman pensiun, sama cek toko sebelah the series. Sisanya masih watchlist. Nambah terus nih watchlist saya padahal udah berusaha nonton setiap kali berangkat dan pulang kerja di bus. Hehehe. Tapi baiklah demi wawasan permufian yang meluas, saya akan tonton.
ReplyDeleteWaktu luangmu banyak sekali, Hul. Apakah pandemi memang bikin orang bersantai nonton film? Saya cuma pernah nonton Dark jika itu disebut yang layak disaksikan terlebih dahulu. Haha.
ReplyDeleteDari daftar itu, yang Korea banyak juga ya. Saya kurang suka serial Korea sih. Prefer ke Jepang atau Thailand. CTS pernah nonton zaman Hooq masih ada. Itu cukup menghiburlah.
Serial biasanya digarap lebih serius. Durasinya juga lebih pendek. Kalau sinetron mah seringnya kejar tayang. Kualitas belakangan. Mana suka melebar pula dari cerita utamanya. Tokoh utama sudah putus kontrak, dipaksa cari pemeran pengganti, atau ya dibikin aneh-anehlah ceritanya. Maksa banget.
yampun mas rahul ini serial belum saya tonton semua
ReplyDeletedulu waktu kuliah, aku termasuk update soal drakor, lulus kuliah udah jarang update dan sekarang taunya dari temen temen aja
crash landing on you yang rame banget waktu itu, sempet pengen nonton, tapi belum donlot sampe sekarang, padahal penasaran
mau langganan netflix kadang masih mikir waktu nontonya yang kadang nggak tau bisanya kapan, pulang kantor malah keasikan BW, wiken kadang sok jalan kemana, curi curi waktu di kantor agak susah juga
next semoga aku bisa liat serial serial yang bagus kayak begini