zsnr95ICNj2jnPcreqY9KBInEVewSAnK0XjnluSi

5 Podcast Favorit di Indonesia

Kalau ngomongin pilihan hiburan saat ini, podcast mungkin jadi topik menarik untuk dibahas. Belakangan ini, saya memang lebih sering dengar podcast dari rumah sembari ngerjain tugas kampus dan lain-lain. Saat masih kenormalan lama, saya biasanya dengar podcast dari sepeda motor menuju dan pulang kampus. Rasanya asik, seperti ditemenin ngobrol sepanjang jalan.

Tapi tidak untuk ditiru sih, agak bahaya.

5 Podcast Favorit di Indonesia
sumber: hyper island

Untuk podcast sendiri, ada beberapa yang sering saya dengarkan. Semua berbahasa Indonesia sebab grammar dan vocabulary saya masih cetek untuk paham obrolan bahasa Inggris. Jangankan podcast, ujian listening section bahasa Inggris saja tidak ada yang beres.

Dulu, sebelum kenal podcast di Spotify, kayaknya lebih dulu saya dengar lewat aplikasi Inspigo. Dengar cerita-cerita inspiratif dari berbagai macam orang. Ada Pak Wishnutama sebelum jadi Menteri, ada Mbak Najwa Shihab waktu masih di MetroTV, dan masih banyak narasumber lainnya.

Seiring waktu, podcast menjadi lebih besar dan mulai menjadi opsi menarik untuk dinikmati. Selain karena baru, podcast juga terlihat lebih simpel. Kita hanya perlu menyetelnya dan mendengarkan sembari mengerjakan hal lain. Seperti saya waktu mengerjakan tugas. Namun nyatanya, podcast bisa lebih fleksibel dari itu. Podcast bisa dinikmati sambil:
  • Jogging,
  • Nunggu antrean,
  • Cuci motor,
  • dan masih banyak lagi.

Kalo kata pepatah, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Maksudnya, kita bisa olahraga sambil belajar dari mendengarkan podcast. Bisa mengisi waktu luang disela-sela menunggu antrian nomor poliklinik, atau bahkan sambil cuci motor di depan rumah.

Baca juga: Pertemuan dengan Podcast

Kalo ditanya podcast mana yang saya suka, mungkin saya tidak bisa menjawab. Tapi kalau saya lihat dari grafik saya di Spotify, ini mungkin bisa jadi acuan podcast yang sedang sering saya dengarkan dan jadi favorit saya.

Podcast Awal Minggu

5 Podcast Favorit di Indonesia

Ngomongin podcast Indonesia pasti ngga jauh-jauh dari salah satu pionirnya, Podcast Awal Minggu yang dipandu oleh Adriano Qalbi. Karena sering mendengarkan podcast ini, saya mungkin sudah kecemplung di Kolam Tai bersama pendengar-pendengar yang lain.

Ocehan dari Adriano Qalbi memang tidak jarang bersifat out of the box, tapi ia cukup punya argumen yang kuat. Meski sekarang sudah tak seberisik dulu, tapi masih cukup enjoyable untuk didengar.

Asumsi Bersuara

5 Podcast Favorit di Indonesia

Podcast Asumsi Bersuara adalah podcast yang baru-baru saya dengarkan sejak pandemi ini. Pembahasannya beragam, tapi kebanayakan masalah politik dan pemerintahan. Podcast ini dipandu oleh Rayestu, dan setau saya dibuat oleh Pangeran Siahaan dipayungi Box2BoxID.

Asumsi Bersuara adalah podcast yang tepat untuk mendengarkan argumen politik dengan pembahasan yang ringan dan terbuka. Tidak ada kecenderungan bersifat netral, tapi segala narasumber diberi kebebasan yang sama.

Hiduplah Indonesia Maya

5 Podcast Favorit di Indonesia

Sejak kemunculan Pandji di podcast Spotify, saya sangat senang mendengarnya. Karena selain Adriano Qalbi, yang punya pandangan cukup menarik adalah Pandji. Argumennya juga keras dan cukup kuat. Maka tak heran, tur stand up-nya yang bertajuk Juru Bicara adalah salah satu stand up favorit saya..

Di podcast itu, mungkin awalnya dibuat dalam rangka promo tur stand up-nya yang lalu. Tapi sampai sekarang, podcast ini masih berjalan. Membahas banyak hal dengan sangat ringan. Kalo kata Pandji, ia menjadikan podcast sebagai tempat untuk curhatnya.

Podstalgia (Review Film)

5 Podcast Favorit di Indonesia

Sebagai orang yang senang nonton film, obrolan soal film juga adalah hal yang menarik untuk saya dengarkan. Podstalgia membahas film-film lama dari pilihan narasumber atau tamunya. Obrolan mereka tidak struktural, tapi tetap ada poin-poinnya.

Dipandu oleh Novia, podstalgia adalah satu dari banyak podcast film yang saya suka karena cukup personal dalam mengulik film. Selain karena obrolannya cukup enjoyable, Novia cukup paten dalam bersikap dengan lawan bicara. Ia tak jarang mengemukakan sesuatu, namun ditanggapi layaknya pertanyaan oleh lawan bicaranya.

DESTAnya Siapa?

5 Podcast Favorit di Indonesia

Dengan hadirnya Desta di dunia per-podcast-an, ini jadi ajang transisi penyiar radio ke platform baru. Selalu senang dengan duo Desta dan Vincent di Tonight Show, meski di podcast ini Desta jalan sendiri. Episode-episode perdana, Desta banyak ngomongin seks bersama Dokter Boyke.

Massa pendengar Desta di radio dan penonton Tonight Show cukup menjadi faktor kenapa podcast Desta bisa mejeng di 10 besar di Spotify. Meski begitu, tak lantas membuat saya suka dengan tingkat teratas. Semua balik lagi dengan selera dan pembahasan yang kita minati.


Ada banyak lagi sih podcast-podcast dengan pembahasan menarik. Ada Makna Talks, PORD, Thirty Days Of Lunch Podcast, dan masih banyak lagi. Sekarang, dunia podcast jadi semakin luas. Dengan diakuisisinya Joe Rogan di Spotify, pastinya akan menjadi dampak besar kedepannya. Apalagi di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa podcast yang sudah menjadi exclusive podcast Spotify.

Intensitas untuk mendengarkan podcast jadi lebih sering. Apalagi dengan variasi tema yang sudah lumayan banyak. Mau dengar politik, ada. Mau dengar obrolan film, ada. Mau dengar edukasi seks, ada. Tinggal gimana kita sortirnya. Untuk pilihan podcast diatas adalah yang cukup sering saya dengarkan saat ini.

Orang-orang akan mulai mendengarkan Spotify dan mencoba jadi Podcaster. Seperti pada jaman YouTube, dimana orang-orang mulai menjadi YouTuber. Tidak masalah. Semua akan mengalami seleksi alam. Yang konsisten bagus, akan tetap jalan. Yang tidak, akan digeser. Yang lama, akan digeser yang baru. Yang baru, akan mengubah pola yang ada. Siklus ini yang saya baca dari perkembangan dunia YouTube.

Related Posts

23 comments

  1. Sejak muncul podcast, belum pernah dengerin apalagi ngikutin satu pun. Ga punya Spotify juga, hihi kampungan ya saya.

    Ga tau bahaya atau enggak, tapi kalau saya pulang naek motor, apalagi pas malem, butuh sambil denger musik lewat headset. Justru kalau enggak malah jadi suka ngantuk, dan dengan dengerin musik malah jadi lebih fokus berkendaranya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sih, ngerasa gitu. Malah lebih fokus kalo dengerin musik atau podcast. Kalo saya sih biasanya, pergi dengerin podcast - pulang dengerin musik.

      Delete
  2. Dulu saya juga sering dengerin podcast, tapi American podcast gitu yang bahas2in tentang current issue sok iye emang, padahal gak ngerti haha.

    Sama dengerin musikalisasi puisi, nggak tahu adem aja dengerin puisi pas mau tidur. Tapi sekarang udah nggak lagi, soalnya smartphone sering error karena kebanyakan applikasi. Terpaksa deh di dilet.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ha ha ha. Saya sih masih belajar lagi perbanyak vocab, biar bisa dengar dan nonton konten bahasa Inggris.

      Delete
  3. Saya jarang dengar podcast, paling baru dengar kalau ada pembahasan soal finansial yang menarik, mas :D hehehehe. Memang lately banyak sekali podcaster baru even teman saya pun ada yang mencoba peruntungannya sebagai podcaster heheheh :))

    Setuju dengan yang mas Rahul bilang, pada akhirnya akan ada seleksi alam, baik itu di dunia Youtube, Podcast, dan bahkan blog juga ~ jadi kita cukup lakukan apa yang memang paling kita bisa :"D kalau saya sampai sekarang sepertinya hanya akan bertahan di blog saja hahahaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, Podcast-nya Raditya kebanyakan bahas finansial dengan narasumber yang keren.

      Ha ha ha. Blog tetap dihati yak?

      Delete
  4. Podcast teratas saya saat ini masih dipimpin oleh Box2Box Football Podcast sama Unfaedah Podcast dari Lawless Jakarta. Podcast Awal Minggu sempat dengerin beberapa episode tapi enggak lanjut karena kurang srek. Podcastnya Pandji dan Asumsi Bersuara juga masih dengerin. Podstalgia sama Podcastnya Desta doang yang belum pernah nyobain. Kalau PORD, lebih suka nonton di YouTube karena visual dan audionya oke.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yah Box2Box memang ngepayungin banyak podcast. Bagus-bagus lagi. Kalo Unfaedah Podcast saya baru dengar juga, sih.

      Dulu juga saya begitu. Tapi sekarang kan PORD sudah exlusive. Paling potongannya saja yang di YouTube.

      Delete
  5. Dari lima podcast favorit di Indonesia saya baru mendengarkan Asumsi Bersuara aja. Entah kenapa saya lebih suka yang ada visualnya, entah penasaran dengan ekpresi mukanya ketika ngomong atau hal lainnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makanya, macam Deddy Corbuzier podcastnya ada di YouTube

      Delete
  6. Thirthy Days of Lunch yess! In fact, ini juga sambil dengerin episode podcast mereka yang bareng Ernest hahaha Aku suka bahasannya mereka karena nggak jauh-jauh dari gaya hidup produktif dan narasumber mereka keren-keren.

    Podcast favorit lainnya ada Kejar Paket Pintar yang salah satu podcaster-nya adalah seorang blogger panutanku juga, Mbak Laila. Episode mereka banyak mengangkat isu-isu sosial sih, "otak" aku biasa makan banyak dari podcast ini.

    Soal kendala bahasa, sama saya juga bang. Kalau denger podcast yang Indonesia aja deh. Kalau Inggris masih prefer nonton dari Youtube dengan subtitle, soalnya suka nggak mudeng mereka ngomong apa, belum lagi kalau ada istilah yang nggak dipahami 😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa tepat gitu yah? 😁

      Oh, Kejar Paket Pintar juga tau, tapi belum sempat dengar sih. Karena episod podcast favorit saja masih banyak yang belum didengar.

      Iya, kalo baca subtitle sih masih ketolong.

      Delete
  7. Memang lagi trend yaa podcast akhir2 ini sebuah tayangan atau aplikasi yang bisa membuat orang menikmati konten menarik dari seluruh dunia secara gratis. Bagi penerbit podcast, Adalah cara yang sangat efektif untuk menjangkau banyak pendengar.😊😊

    Sayapun ingin membuat konten podcast cuma masih dalam pertimbangan..🤣 🤣 🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, banyak gerakan baru Spotify yang sudah menunjukkan kesiapannya dengan ini. Terakhir saya dengar sih ada kesepakatan dengan DC.

      Delete
  8. Kunjungan perdana ke blog ini. Podcast ini menarik ketika banyak artis ikut terjun di dalamnya, saya menyimak podcast Deddy Corbuzier lebih sering daripada acara tv nya Hitam putih. Karena memang kesannya lebih santai

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, kadang orang lebih senang yang santai. Apalagi pembahasan di podcast cenderung lebih vulgar ketimbang tv

      Delete
  9. Sy pernah beberapa kali dengerin podcast, ga rutin sih.. Itu pun temanya yg ringan" aja, ato motivasi hidup, maklumlah dah kebanyakan setress gegara di rumah aja, jadinya paling enak dengerin yg ringan"aja biar ga tambah puyeng:D ,malah curhat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dengar podcast memang kayak lagi diajak ngobrol. Berasa rileks

      Delete
  10. Saya dong, beberapa waktu lalu jadi bikin akun podcast juga gara-gara booming di grup.
    Tapi ya gitu, malas isinya, karena butuh modal juga biar suaranya jernih dan latihan biar nggak kagok ngomongnya.

    Kalau dengerin podcast juga jarang, saya lebih suka baca sih, bahkan nonton yutub jarang.

    Kadang kalau udah nemu yang nggak asyik, langsung auto tutup, kalau baca kan, bisa di scrol cari yang menarik, jadi intinya masih bisa kita ketahui, beda kayak podcast :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sempat bikin juga tapi ngga dijalanin. Beberapa waktu sempat kepikiran mau lanjut lagi.

      Beberapa orang kadang senang visual. Jadi tidak heran, yang upload podcast, kadang-kadang upload di YouTube juga.

      Delete
  11. Jadi penasaran pengen denger podcast juga. Dulu pernah sekali dengerin podcast tentang blogger, yang bikin nyaman denger podcast itu, kalau saya suaranya😁.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yah mungkin karena podcast memang berbasis audio, makanya penyiar radio yang masuk podcast ada peluang lebih lama didengar

      Delete
Terimakasih sudah membaca. Sila berkomentar terkait tulisan ini.