Cara Diet Baru Tanpa Olahraga - Rahul Syarif

Kemarin, setelah lebaran, gue seratus persen yakin dengan naiknya berat badan gue. Tidak ada satu orangpun yang terbangun dipagi hari lalu melihat opor, ketupat, dan segala macam jenis lainnya tanpa langsung mengambil piring. Tidak ada. Itulah kegiatan sehari-hari gue pas lebaran, walaupun diwaktu itu gue lagi terkena sakit gigi.

Sakit gigi yang gue sangka akan membuat nafsu makan gue turun ternyata salah. Walaupun secara tidak langsung, gue agak mager juga untuk ngunyah, tetapi karena melihat intensitas opor dkk pasti habis di beberapa hari yang akan datang, jadi dengan segala kemampuan gigi ini, gue kerahkan.

Seminggu kemudian, gue mulai merasakan ada yang salah dengan badan ini. Gue pergi kedepan kaca, tanpa mem-filosofikan diri ala rap, gue akhirnya tahu kalau berat badan gue naik.

Gue ngga nimbang, tapi dengan insting seorang cowok puber, gue sangat merasakan hal janggal ini. Perut yang mulai berlipat, pipi yang mulai.. apa yah, mau bilang chubby tapi geli. Yang intinya, gue mulai menyiapkan persiapan untuk menurunkan sesuatu yang seharusnya tidak pada beratnya.

Sambil menulis ini, gue sembari ditemani lagu Gajah-nya Tulus, lagu itu juga tidak membantu walau sedikit membela kaum-kaum perut buncit lainnya. Untuk itu, gue mengganti lagu secara random, lalu terputar lagu Pelangi-nya Hivi. Gue lalu baper, terus laper.

Siasat untuk menurunkan berat badan sudah gue cari di internet. Gue yang lagi mager dan gabut menemukan solusi untuk orang-orang seperti gue untuk menurunkan berat badan. Di artikel yang gue baca, dengan menonton film Horor mampu menurunkan 113 kalori. Gue girang, berhubung sekarang gue lagi senang-senangnya nonton dan waktu libur lagi banyak. Gue pun mencari film horor di internet. Semuanya sama aja, film horor dengan tema setan dan bunuh-bunuhan, gue bosan.

Lalu beberapa hari lalu, lewat postingan di explore Instagram, gue melihat info film Horor. Gue liat judulnya, lalu gue catat: Don't Hang Up.

Malam hari, sebelum tidur, gue menyempatkan waktu untuk nonton. Dari awal film, gue sangat menikmati filmnya. Bercerita tentang kelompok anak muda yang sering menjahili orang-orang lewat telepon lalu meng-uploadnya. Lalu suatu malam, hal buruk menimpa mereka.

Dari tema yang Don't Hang Up ini bawa sangat menarik. Sebelum Don't Hang Up, film horor dengan tema yang menarik lainnya ada The Purge Trilogi. Sama-sama seram. Don't Hang Up memanfaatkan set yang kecil untuk menambah ketegangan yang ada. Film dengan tema Cyber-bully seperti Don't Hang Up bukan pertama yang gue nonton, sebelumnya, ada juga film berjudul Cyberbully.

Memanfaatkan satu orang dan laptop, sutaradara Ben Chanan dengan apik membuat ketegangan yang ada menjadi mewah. Film ini sangat menantang gue untuk membuat sesuatu. Kita juga melihat pemain Game Of Thrones, Maisie Williams sangat cantik disitu. Ah..

Lalu setelah menonton Don't Hang Up, gue mencari film dengan tema Cyber-bully lainnya. Gue menemukan Unfriended. Film garapan Levan Gabriadze yang satu ini cukup membuat jantung gue naik turun. Walaupun yang gue kira ini, padahal ini, ternyata tidak membuat gue cukup puas.

Sampai sekarang, gue masih sibuk mendietkan badan dengan cara seperti ini. Gue tahu, kalian yang membaca ini akan berkata,"Mau nurunin berat bada aja magernya luar biasa." Dan ini pesan gue untuk kalian yang akan berkata begitu atau serupanya baik secara frontal atau dalam hati: Percayalah teman-teman, kakak-kakak, adik-adik, ibu-ibu, bapak-bapak, kakek-kakek, nenek-nenek, dan siapapun yang membaca, bahwa niat diet aja ngga cukup. Dan untuk memulainya itu, sangat susah.. :("